Meski melelahkan, semangat belajar di alam terbuka tampak membara. “Kami sangat senang bisa belajar di alam terbuka ini. Meski harus menaiki banyak tangga, kami mendapatkan pengalaman baru,” ungkap Naufal, seorang siswa tunagrahita.
Kegiatan di Sumpang Bita juga diisi dengan bernyanyi dan bermain games, menciptakan suasana penuh keceriaan. Anak-anak tampak menikmati setiap momen, dari belajar tentang keanekaragaman alam hingga membentuk rasa cinta lingkungan.
Pembelajaran Sehari Penuh Makna
Lebih dari sekadar rekreasi, Outing Class ini menjadi laboratorium kehidupan nyata bagi para siswa. Proses dari awal perjalanan, seperti menaiki bus, membeli tiket, hingga menjelajah tempat wisata, memberikan pembelajaran langsung yang melibatkan berbagai aspek.
Guru pendamping menilai kegiatan ini sebagai media untuk meningkatkan sosialisasi, rasa percaya diri, dan kemandirian siswa berkebutuhan khusus.
Seorang guru yang tidak ingin disebut namanya menuturkan, “Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan untuk menghargai alam, mengenal lingkungan, dan memahami pentingnya kelestarian. Hal-hal kecil seperti belajar membaca, menghitung, hingga mengamati dapat memupuk sikap peduli terhadap alam.”
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam perjalanan pendidikan inklusif di SLBN 1 Pangkep. Dengan belajar di luar kelas, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga pengalaman yang memperkaya wawasan dan karakter mereka.(Hdr)