Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas Telecommunication and Technology, menambahkan bahwa merger ini merupakan tonggak penting untuk memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah serta dedikasi dari seluruh karyawan, mitra, dan rekanan. Kepercayaan para investor juga menjadi elemen kunci dalam mewujudkan merger ini,” ujarnya.
Struktur Saham dan Pemegang Kendali
Setelah merger selesai, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham di XLSmart. Kepemilikan saham ini akan memberikan pengaruh yang setara dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Dalam proses pemerataan kepemilikan saham, Axiata diperkirakan menerima hingga 475 juta dolar AS (sekitar Rp 7,6 triliun) dalam bentuk tunai, yang terdiri dari pembayaran awal sebesar 400 juta dolar AS dan tambahan 75 juta dolar AS di akhir tahun pertama, tergantung pada terpenuhinya persyaratan tertentu.
Komitmen terhadap Transformasi Digital
XLSmart akan memanfaatkan jaringan, keahlian, dan sumber daya yang dimiliki oleh para pemegang saham untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Fokus utama perusahaan adalah menghadirkan layanan prima dan mendukung program pemerintah dalam mendorong transformasi digital nasional.
Merger ini diharapkan dapat menciptakan pasar telekomunikasi yang lebih sehat dan kompetitif, sekaligus mengatasi kesenjangan digital yang masih menjadi tantangan di Indonesia.
Dengan nilai merger yang mencapai lebih dari Rp 104 triliun, XLSmart menjadi entitas telekomunikasi baru yang berpotensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Keputusan strategis ini tidak hanya memperkuat posisi pasar kedua perusahaan tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat luas.(*)