PEDOMANRAKYAT, GOWA – Suasana penuh haru dan kebanggaan meliputi Kerajaan Gowa saat Dewan Hadat Bate Salapanga RI Gowa mempertegas penerus takhta Raja Gowa.
Setelah mangkatnya Raja Gowa ke-38, Andi Kumala Idjo Dg Sila Karaeng Lembang Parang Sultan Malikussaid, pada 28 November 2024, kini estafet kepemimpinan resmi jatuh kepada sang putra mahkota, Andi Muhammad Imam Daeng Situju.
Proses penunjukan Raja Gowa ke-39 ini bukan sekadar seremonial adat. Menurut penasehat hukum Dewan Hadat, Wawan Nur Rewa, keputusan ini didasarkan pada wasiat mendiang Raja Gowa ke-38 yang menunjuk putranya sebagai Pati Matarang.
Wasiat ini kemudian diperkuat melalui musyawarah besar Dewan Hadat Bate Salapang RI Gowa di Istana Balla Lompoa.
“Penunjukan ini membawa kelegaan dan kebahagiaan bagi seluruh keluarga besar Kerajaan Gowa. Kami berterima kasih kepada seluruh anggota Dewan Hadat atas dukungannya yang luar biasa terhadap pelestarian budaya dan keberlangsungan warisan leluhur,” ungkap Wawan dalam konferensi pers di kediaman Raja Gowa ke-39 di bilangan Mangka Dg Bombong, Gowa, Kamis, 19 Desember 2024.
Perjalanan Menuju Takhta
Andi Muhammad Imam Daeng Situju kini resmi menjadi Raja Gowa ke-39. Penetapan ini melibatkan sembilan perangkat kerajaan, seperti Gallarrang Tombolo, Gallarrang Sudiang, dan Karaeng Pattallassang, yang turut menyepakati keabsahan pemimpin baru.
Meski terdapat dinamika dalam proses penunjukan, Wawan menegaskan, perbedaan pendapat adalah bagian dari pelajaran menjaga keharmonisan.
“Ini saatnya keluarga besar Kerajaan Gowa bersatu, saling merangkul, dan bahu-membahu untuk menjaga warisan leluhur,” tuturnya.
Harapan Baru di Bawah Kepemimpinan Baru