PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana haru menyelimuti kunjungan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh, ke lokasi pengungsian banjir di Taman Pendidikan Al-Qur'an Jabal Nur dan Kantor Lurah Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (21/12/2024).
Warga yang terdampak bencana memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan keluhan dan harapan mereka, sambil menerima bantuan langsung dari pemerintah.
Banjir yang melanda kawasan ini telah memaksa banyak warga meninggalkan rumah mereka. Salah satu pengungsi, Ibu Milda, menggambarkan beratnya kondisi yang mereka hadapi.
"Rumah sudah penuh air sampai sepinggang. Anak-anak kasihan, banyak yang sakit," ucapnya.
Harapannya sederhana, namun penuh makna. "Kami minta pemerintah fokus memperbaiki saluran air, jangan hanya jalanan. Itu sudah cukup buat kami masyarakat kecil," ungkapnya dengan nada penuh harapan.
Sementara itu, Ibu Sunarti, yang sudah tujuh malam berada di pengungsian, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan sembako yang diterima.
"Pagi biasanya kami hanya dapat dua bungkus mie dan beras untuk dimasak. Tapi alhamdulillah, sekarang ada bantuan dari Pak Gubernur," katanya. Ia juga berbagi kekhawatiran soal keamanan rumahnya yang kini kosong.
Cerita serupa datang dari M Amir, warga Kompleks Kodam 3 di Katimbang. Ia mengungkapkan, banjir telah mencapai leher orang dewasa di rumahnya.
"Ketua RT langsung menyuruh kami mengungsi ke kantor lurah. Kami bersyukur diterima di sini," ujarnya.
Kehadiran Prof Zudan ke lokasi bencana mendapatkan apresiasi dari para warga. "Kunjungan ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih karena Bapak Gubernur sudah melihat langsung kondisi kami di sini," tambah Amir.
Namun, lebih dari sekadar bantuan, warga berharap ada solusi jangka panjang untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
"Semoga banjir seperti ini tidak terjadi lagi. Kami ingin hidup tenang tanpa takut rumah kebanjiran," pungkas Amir.
Kesiapan Pemerintah Hadapi Bencana
Di tengah keluhan dan harapan warga, Prof Zudan menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat dalam situasi darurat ini. Bantuan logistik, penanganan kesehatan, dan koordinasi lintas instansi menjadi langkah prioritas pemerintah untuk memastikan keselamatan warga.
Bagi masyarakat, kunjungan ini bukan sekadar bantuan, melainkan bukti, mereka tidak sendiri dalam menghadapi bencana. Di tengah genangan air dan ketidakpastian, harapan akan perubahan masih menyala.(Hdr)