PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.- Banjir di Kota Makassar menyebabkan setidaknya ribuan rumah terendam. Pemilik rumah pun memilih mengungsi di tempat tempat yang aman. Ada yang memilih masjid masjid, hingga ke rumah keluarga. Walikota Makassar,
Moh.Ramdhan Pomanto bersama ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Jusuf Ismail, serta para asisten dan kepala SKPD terjun langsung ke lokasi banjir.
Selain Walikota Makassar dan jajarannya, tidak ketinggalan tim Badan Amil Zakat Naisonal (BAZNAS) Kota Makassar dipimpin HM.Ashar Tamanggong pun ke lokasi banjir di Kelurahan Antang. Tim lembaga pemerintah nonsruktural beralamat di Jalan teduh Bersinar Nomor 5 Makassar itu menyerahkan bantuan berupa beras dan super mie. Tim BAZNAS yang terdiri dari H.Arifuddin, Sudirman, Syafaruddin Al Aidid, Rijal Syahruddin, dan Syarifuddin Pattisahusiwa. Tim BAZNAS didampingi sejumlah relawan.
Di tengah tengah pengungsi di Blok 8 Antang, HM.Ashar Tamanggong meminta para pengungsi tetap t abah menerima ujian dari Allah. Baginya, banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi dan dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.
Makanya, bagi para pengungsi yang kehilangan rumah, harta benda, dan bahkan anggota keluarga, dukungan dan bantuan dari masyarakat sangatlah penting. Apalagi, membantu orang lain adalah salah satu tindakan mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Konsep ini mencakup berbagai bentuk bantuan, baik itu secara materi, emosional, maupun spritual.
“ Dalam konteks ini, Islam memberikan pandangan yang sangat positif mengenai berbagi dan membantu sesama, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam, banjir misalnya,” tuturnya, seraya mengakui, Qur’an dan Hadist yang mendorong umat muslim untuk peduli terhadap orang lain. Salah satu ayat yang sering dijadikan rujukan adalah Surah Al-Baqarah (2:177) yang menyatakan bahwa kebajikan tidak hanya terletak pada ibadah ritual, tetapi juga pada tindakan nyata untuk membantu orang lain, termasuk memberi kepada mereka yang membutuhkan.
ATM—sapaan akrab pria kelahiran Takalar ini mengemukakan, saat ini waktu yang paling tepat membantu orang dalam keadaan menderita. “Saat ini, Waktunami—sudah waktunya, untuk menyerahkan bantuan. Yakinilah, tuhan akan mencatatkan apa yang diberikan disaat orang membutuhkan bantuan,” jelasnya.
“Kita ketahui bersama bahwa, membantu pengungsi banjir adalah salah satu cara untuk melakukan kebaikan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia. Dengan memberikan bantuan, kita juga turut berpartisipasi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih beradab,” jelasnya lagi.