Selain itu, alasan dirinya melepas sepatu agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. “Karena saya bekerja melewati tangga, jangan sampai tangga itu licin sehingga saya terpeleset,” jelasnya.
Klarifikasi Ancaman ke Wartawan
Isu ancaman terhadap wartawan yang turut mencuat dalam pemberitaan juga dibantah oleh Baktiar. Ia menegaskan tidak pernah bermaksud mengintimidasi siapapun.
“Itu hanya miskomunikasi antara wartawan dan humas pemda. Saya menghormati semua pihak, termasuk media,” ujarnya.
Baktiar juga menyampaikan, usai acara, Wamensos secara langsung mengapresiasi kerja kerasnya. “Beliau datang menghampiri dan mengucapkan terima kasih atas persiapan yang telah kami lakukan,” ungkapnya.
Apresiasi Kerja Lurah dan Stafnya
Darwis, petugas dari Bagian Pengelola Data Bantuan Sosial Dinas Sosial Maros, menyampaikan, Kantor Lurah Boribellaya dipilih sebagai lokasi acara untuk menyerahkan penghargaan kepada 10 penerima manfaat PKH dari 14 kecamatan di Maros. Salah satu penerima manfaat berasal dari Boribellaya.
“Kesuksesan acara ini tak lepas dari kerja keras pak Lurah dan stafnya yang bekerja siang malam sebelum acara berlangsung. Hal itu juga diakui oleh Wamensos,” jelas Darwis.
Meski diterpa kontroversi, Baktiar tetap menegaskan komitmennya untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, sembari berharap semua pihak memahami konteks kejadian yang sebenarnya.(Hdr)