Sebagai mahasiswa yang kritis terhadap berbagai macam persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat, apalagi kita sebagai kader GMNI harus siap tampil paling depan sebagai solusi bagi masyarakat seperti kemiskinan, kebodohan, permasalahan moral anak bangsa, dan masalah sosial lainnya. Tentu saja kondisi tersebut membutuhkan kerjasama semua pihak untuk mengatasinya. Termasuk peran GMNI di dalamnya.
Ia juga menambahkan, alasan tema aktualisasi marhaenisme ini sangat perlu dilakukan karena sebagai generasi penerus bangsa yang mewarisi marhaenisme tentunya memiliki tantangan yang besar sehingga demikian tetap menjaga keutuhan bangsa dan melestarikan marhaenisme sebagai asas perjuangan, agar ajaran tersebut bisa dirasakan aktualisasinya bagi kaum marhaen.
Sementara itu Bung Lucky Andhara, Wakabid Pembangunan Desa menegaskan, langkah awal pengkaderan dalam GMNI telah dilalui, oleh karena itu sebagai calon kader harus dengan serius mengikuti proses KTD ini, agar kedepanya dapat mempersiapkan diri untuk bertarung dalam dinamika kehidupan baik itu didalam kampus bahkan di lingkungan masyarakat.
Sebagai pewaris nasionalisme sejati yang dititipkan oleh Bung Karno, GMNI mempunyai andil besar untuk mengembangkan keilmuannya dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Dengan mengutip pidato Bung Kanro lenyapkan sterilitiet dalam gerakan mahasiswa, Ia berharap ini dapat menjadi pemacu bagi seluruh calon kader untuk terus berproses di GMNI.
Sebagai organisasi yang menganut Ideologi Marhaenisme, GMNI Malang terus menjawab dinamika sosial di lingkungan masyarakat dengan mencetak kader yang cerdas secara intelektual, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi juga memiliki komitmen yang tinggi dalam mewujudkan masyarakat sosial dan berorientasi pada kemajuan bangsa.
Kedepan kader GMNI yang telah mengikuti kaderisasi ini harus siap hidup dan berjuang bersama rakyat, lebih-lebih tantangan kedepan bangsa yang semakin kompleks di era yang penuh dengan teknologi yang semakin berkembang. (*)