Ia menjelaskan, suka atau tidak institusi pendidikan Indonesia sejak merdeka hingga saat ini hanya sebagai pemakai bukan pencipta ilmu.
“Faktanya bisa dilihat dari jumlah publikasi masih sangat menyedihkan hanya 54.200 jika dibanding dengan negara tetangga seperti Malaysia 108.247 dan Singapore 159.159, Indonesia sangat jauh tertinggal apalagi Jepang 1.629.631 dan Amerika Serikat 5.598.232,” kata Taruna Ikrar.
Taruna Ikrar melanjutkan, kado akhir tahun Desember 2024 BPOM telah melakukan penandatanganan MoU dengan 19 Perguruan Tinggi di Indonesia serta Penandatanganan Komitmen dan Dukungan dari 52 Perguruan Tinggi seluruh indonesia.
Ruang lingkup kerja sama meliputi kurikulum pembelajaran, penyelenggaraan pelatihan, pendampingan magang guna pemberdayaan UMKM pangan olahan, dan sertifikasi kompetensi Fasilitator Keamanan Pangan.
Sementara itu Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc mengatakan, kuliah pakar Prof Dr Taruna Ikrar dengan topik menarik riset inovasi menuju world class university sangat strategis dan semoga kedepan riset inovasi Unhas berkembang dengan pesat dengan motivasi yang luar biasa dari alumni. (*)