Pendanaan gerakan ini datang dari berbagai sumber, termasuk APBD Provinsi Sulsel, APBD kabupaten/kota, APBN, serta kerja sama dengan pihak swasta. Hal ini mencerminkan model pembiayaan yang kolaboratif dan inovatif, sesuai dengan arahan Prof. Zudan.
Prof. Zudan sendiri, dalam berbagai kesempatan, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak. “Penanaman pohon adalah bagian integral dari upaya memperbaiki lingkungan. Tidak bisa hanya bergantung pada anggaran pemerintah, seluruh pemangku kepentingan, termasuk pihak swasta, harus terlibat,” ujarnya.
Kolaborasi untuk Masa Depan
Di bawah dorongan Prof. Zudan, gerakan Sulsel Menanam mengedepankan kolaborasi. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta bekerja sama untuk memastikan penanaman pohon dilakukan secara maksimal.
Hasilnya bukan hanya penghijauan, tetapi juga upaya strategis untuk mengurangi risiko bencana, seperti banjir dan longsor, sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
Gerakan ini bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi juga menciptakan warisan hijau bagi generasi mendatang.
Dengan komitmen dan kerja sama berbagai pihak, Sulawesi Selatan kini membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan, di tengah geliat pembangunan yang terus berlangsung.(Hdr)