Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa sanitasi yang buruk dan kepadatan populasi tinggi berkontribusi pada peningkatan risiko penularan HMPV (CDC, 2020).
3. Kelompok Rentan dan Risiko Infeksi
Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa dengan kondisi medis tertentu, seperti asma atau penyakit paru-paru kronis, lebih rentan terkena infeksi HMPV. Dalam beberapa tahun terakhir, laporan menunjukkan peningkatan kasus HMPV di daerah perkotaan China.
Penelitian oleh Journal of Infectious Diseases mencatat bahwa sekitar 15% anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan gejala infeksi saluran pernapasan telah terinfeksi HMPV (JID, 2019).
Dampak Kesehatan dari Virus HMPV di China
1. Infeksi Saluran Pernafasan
HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang lebih parah pada bayi, anak-anak, dan lansia. Kasus-kasus yang parah dapat menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia, yang berisiko tinggi bagi kelompok rentan.
Menurut penelitian dari Pediatric Pulmonology, infeksi HMPV pada anak-anak bisa menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan virus pernapasan lainnya (Pediatric Pulmonology, 2020).
2. Peningkatan Beban Sistem Kesehatan
Dengan meningkatnya jumlah kasus HMPV, sistem kesehatan di China menghadapi tekanan yang lebih besar. Rumah sakit, terutama di kota-kota besar, melaporkan lonjakan pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan akibat HMPV.
Ini menambah tantangan pada upaya kesehatan masyarakat untuk mengontrol penyebaran virus. Laporan dari WHO menunjukkan bahwa wabah HMPV dapat memperburuk kondisi sistem pelayanan kesehatan di negara berkembang (WHO, 2021).
3. Risiko Musim Dingin dan Akibat Musiman
Seperti banyak virus pernapasan lainnya, HMPV menunjukkan tren musiman. Wabah cenderung meningkat selama musim dingin dan awal musim semi, yang seringkali memicu kekhawatiran tentang penyebaran cepat di daerah padat penduduk.
Menurut National Institutes of Health (NIH), virus HMPV sering muncul dalam pola musiman yang konsisten dengan infeksi pernapasan lainnya (NIH, 2018).
Upaya Pencegahan dan Penanganan Virus HMPV di China
1. Vaksinasi dan Imunisasi
Sampai saat ini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah HMPV. Namun, para peneliti terus berusaha mengembangkan vaksin untuk melindungi kelompok yang paling rentan. Menurut WHO, upaya pembuatan vaksin HMPV masih dalam tahap pengembangan (WHO, 2021).
2. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Publik
Peningkatan kesadaran dan edukasi publik tentang pentingnya kebersihan tangan, etika batuk, dan menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit dapat membantu mengurangi penularan HMPV. Menurut CDC, praktik-praktik pencegahan seperti ini dapat membantu menekan penyebaran virus (CDC, 2020).
3. Upaya Pengendalian dan Pengawasan
Penguatan sistem pengawasan dan pelaporan untuk mendeteksi kasus HMPV secara dini adalah kunci untuk merespons dan mengurangi penyebaran virus. Pemerintah dan lembaga kesehatan di China terus berupaya memperkuat kapasitas sistem kesehatan untuk mengelola wabah ini. WHO telah menekankan pentingnya pengawasan epidemiologi untuk deteksi dini dan respons yang efektif (WHO, 2021).
Kesimpulan
Virus HMPV di China menjadi tantangan besar dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat. Peningkatan kasus yang dilaporkan menunjukkan perlunya tindakan preventif, termasuk vaksinasi, edukasi publik, dan penguatan sistem pengawasan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak virus HMPV dapat dikendalikan, khususnya pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Apakah HMPV Sudah Terdeteksi di Indonesia?
Menurut keterangan resmi dari Kementerian Kesehatan Indonesia, virus HMPV yang saat ini menyebar di China belum terdeteksi di Indonesia. Meski demikian, Kemenkes terus memantau situasi dan melakukan pemantauan terhadap penyakit menular baru yang berpotensi masuk ke Indonesia.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik, serta terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.(*)