PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Rektor Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar Dr. H. Ampauleng, SE.,M.Si membuka Diskusi Buku Green Tea dan Bunga, Senin ,6/1/2025 di Aula Kampus Unpacti.
Diskusi buku karya Rahman Rumaday (founder K-Apel) dilaksanakan di Universitas Pancasakti (Unpacti) Makassar dengan menghadirkan dua narasumber yaitu, Zakiah Izzati (siswi SMAN 17 Makassar) dan Risma Asriani Azis Genisa (Akademisi muda dan penulis).
Dr Ampauleng dalam sambutannya membuka diskusi menyampaikan kegiatan diskusi buku dan penandatanganan MoU tak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi
Dimana tiga kegiatan utama yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi, yaitu, Pendidikan , pengajaran
,Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat
Tridharma Perguruan Tinggi merupakan konsep penting yang menjadi pedoman dasar bagi perguruan tinggi dalam menjalankan fungsi dan tujuannya.
“Diharapkan keberadaan kampus dalam diskusi buku hari ini tak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi. Kampus bisa lebih banyak melakukan aktivitas menulis agar bisa dirasakan oleh masyarakat.
Skripsi yang menjadi salahsatunya, agar mahasiswa bisa menulis. Karena dengan menulis kita bisa menyampaikan gagasan.
Dr Ampauleng juga menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada para undangan yang hadir.
Sekilas dijelaskan tentang kampus Unpacti Makassar yang merupakan kampus dengan integritas tinggi.
“Alhamdulillah, kampus ini dinilai baik oleh pemerintah, karena taat azas dan tidak pernah melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai akademik yang ada. Sehingga alumni-alumni dari Unpacti dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ulasnya.
“Semoga kegiatan hari ini, dapat memberi berkah kepada yang hadir utamanya kepada mahasiswa dan dosen di Universitas Pancasakti Makassar,” tandasnya.
Green Tea dan Bunga
Tidak terpungkiri, sebagai pria pastinya kita memiliki wanita yang sangat disayangi. Bisa itu istri, ibu, anak perempuan, nenek, atau bahkan pacar. Oleh karena itu, ada naluri alamiah yang muncul dari dalam diri pria untuk mengungkapkan rasa sayang terhadap wanita yang paling dikasihi, misalnya dengan memberikan bunga.
Penulis buku " Green Tea dan Bunga " Rahman Rumaday secara gamblang mengatakan buku tersebut adalah catatan hidup dan cinta sedang " Bunga" adalah sebuah ungkapan cinta.
Cinta baru bermakna ketika kita lebih memilih mencintai diri sendiri dari pada yang lain.
Berdasarkan penelitian dari Jeannette Haviliand-Jones, psikolog di Rutgers University, tindakan memberi bunga akan menghasilkan senyum yang nyata dan lebih sering daripada pemberian hadiah lainnya dengan biaya yang sama. Yang lebih menarik, kaum pria dapat bereaksi lebih positif terhadap senyum yang nyata.
Diskusi buku ini, dihadiri pula oleh sejumlah budayawan, sastrawan dan juga jurnalis ternama di Sulsel, seperti Dr Dahlan Abubakar, Ardhy M. Basir, Yudhistira Sukatanya, Asia Ramli Prapanca, Rusdin Tompo, Amir Jaya, Amir Jaya, Ishakim dan Syahril Patakaki, Arone Awing.
Hadir pula Ketua IKA Unpacti Asnawin Aminuddin, Rusdi Embas, Andi Ruhban, Mulyati, S.Pd beserta rombongan dari Disdik Maros dan Ibu-ibu Komunitas Anak Pelangi.
Kemudian dilakukan penandatanganan MoU antara K-Apel dan Unpacti Makassar. ( ab )