Hal ini mencakup akomodasi (hotel), konsumsi, hingga layanan di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna). Efisiensi juga dilakukan pada operasional layanan umum di dalam dan luar negeri, dengan total penghematan mencapai Rp600 miliar.
– Pendekatan pada Realisasi Anggaran 2024
Usulan biaya haji 2025 disusun berdasarkan realisasi anggaran haji tahun lalu. “Efisiensi signifikan yang kami capai memungkinkan angka usulan biaya haji lebih mendekati realisasi tahun sebelumnya,” jelas Hilman.
– Pengoptimalan Peralatan
Penurunan biaya juga terjadi karena pembelian alat kebutuhan jemaah, seperti mesin pembaca dokumen travel dan alat pendataan bio visa, telah dilakukan pada 2024. Tahun ini, Kemenag memanfaatkan alat yang sudah ada sehingga menekan pengeluaran.
“Keberhasilan efisiensi ini adalah hasil kerja keras tim pengadaan Kemenag yang ulet dalam bernegosiasi,” ujarnya.
Kuota Jemaah Haji 2025
Tahun ini, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah. Jumlah tersebut terdiri atas 201.063 jemaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jemaah haji khusus.
Dengan langkah-langkah efisiensi dan optimalisasi yang dilakukan, pemerintah berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tetap memberikan pengalaman terbaik bagi para jemaah.(Hdr)