Wawancara Terakhir dengan H. M. Alwi Hamu: Demi PSM Jual Vespa 

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh: M.Dahlan Abubakar
Begitu membaca di media sosial H. M. Alwi Hamu berpulang ke rakhmatullah, Sabtu (18/1/2025) pagi, saya langsung teringat momen ketika mewawancarainya 15 Maret 2019 malam di Hotel Fairmoni Jakarta. Saat itu, Pak Alwi hadir dalam acara peluncuran buku Bapak Tanri Abeng (alm.) yang berjudul “Pelajaran Bagi Bangsa”. Pak M.Jusuf Kalla (JK) yang masih menjabat Wakil Presiden juga hadir dalam acara ini.
Saya hadir dalam acara itu bersama rekan dosen di Unhas Dr. Tammasse, MHum yang memperoleh undangan  untuk  dua orang. Lantaran Ibu Dr. dr. Jumraini, SKed, SpS, Subsp.N.R.E. (K) – pasangan Tammasse — berhalangan, saya pun diajak menemaninya. Bertemu Pak Alwi saya pun teringat keterlibatannya membidani penyelenggaraan Turnamen Piala Habibie, di kota kelahiran mendiang Presiden III Republik Indonesia tersebut,
Ternyata, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau. Tujuan awal mengenai kisah awal penyelenggaraan Piala Habibie, malah saya memperoleh kisah menarik berkaitan dengan saat PSM terpuruk saat menapaki jalan menuju juara perserikatan PSSI pada tahun 1992, setelah menanti 26 tahun.
Saya mewawancarai Pak Alwi setelah sejumlah undangan acara peluncuran buku mulai banyak meninggalkan lokasi.  Tidak ada masalah bagi saya mewawancarainya karena alat perekam merek Sony yang saya beli belasan tahun silam di Kompleks Pertokoan Mangga Dua, dengan setia tersembunyi di kantong celana sebelah kini dan ikut ke mana pun saya mengenakan celana panjang. Jadi setiap informasi penting, saya tinggal menghidupkannya.
Ternyata untuk menemukan kembali rekaman yang sudah berlalu enam tahun kurang 58 hari yang  tersimpan di komputer saya tidak mudah. Saya mulai melacak hasil wawancara itu sejak pukul 18.00 Wita, Sabtu (18/1/2025). Ketika lonceng berdentang menunjukkan pukul 02.00 rekaman tersebut akhirnya saya temukan tersimpan pada file dengan kode “Memory Maret 2019”. Dan, naskah ini tuntas pukul 02.30, Ahad (19/1/2025) dinihari.   Syukur Alhamdulillah.
Jual Vespa
Hasil wawancara ini saya lakukan sebagai bagian kegiatan  mengumpulkan informasi mengenai sejarah perjalanan Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) yang kemudian diterbitkan menjadi buku pada tahun 2020 dengan judul “Satu Abad PSM Mengukir Sejarah” yang saya tulis bersama dengan ‘sahabat beda generasi” Andi Widya Syadzwina. Tulisan tersebut dapat ditemukan pada halaman 122 dengan judul “Jual Vespa”. Hanya saja, tulisan tersebut saya kemas tidak terlalu ‘memiliki rasa’ sehingga pembaca tidak begitu menikmatinya.
CEO Fajar Group tersebut mengenang, pada tahun 1983  PSM mengalami keterpurukan prestasi setelah gagal menjuarai PSSI Perserikatan pada tahun-tahun sebelumnya. Pak Alwi  masih ingat, dia dan Opu Sidik (alm.) membawa tim PSM yang berintikan para pemain muda dan baru, ke Surabaya. Waktu itu, mereka ini rata-rata baru pertama naik pesawat. Saat mencoba lapangan Gelora 10 November untuk pertandingan malam, terpaksa mereka harus latihan pengenalan lapangan pada malam hari menggunakan lampu. Mereka ini belum pernah bertanding pada malam hari. Pak Alwi takut mereka ‘salah sasaran’ dalam memasukkan bola ke jala sendiri.
“Hati-hati, kau punya bayangan jadi empat itu,” kata Alwi Hamu ketika megawasi latihan malam para pemain di Stadion 10 November Surabaya mengenang sembari tertawa.
Dalam pertandingan uji coba di Surabaya melawan Persebaya, PSM kalah 1-2. Mulai saat itu, Pak Alwi minta media agar ikut memberikan dukungan moral kepada PSM dalam pemberitan. Caranya, jika PSM kalah, hendaknya ditulis dengan kepala berita “Belum Menang”. Katanya, itulah cara media memberikan dukungan moral kepada para pemain bila belum berhasil memetik kemenangan.
Pada saat para pemain kembali ke Makassar dengan kapal laut, di Pelabuhan Makassar sudah disambut oleh para suporter yang memajang spanduk yang bertuliskan “Selamat Datang Para Pahlawan Bola”.
“Itulah cara untuk menaikkan semangat para pemain, meskipun dalam pertandingan uji coba itu mereka belum menang,” ujarnya lagi.
Oleh sebab itu, meskipun ketika itu Pak Alwi termasuk jajaran manajemen Jawa Pos Group, namun berkaitan dengan urusan sepak bola, kerap berlawanan. Jawa Pos mendukung Persebaya, Harian Fajar membala PSM.
“Itulah yang digunakan Koran Jawa Pos dalam mendukung Persebaya, sehingga secara moril tim Bajul Ijo itu tetap terdukung secara moral oleh media,” ujar mantan Staf Khusus Wakil Presiden RI tersebut.
Melihat penampilan pemain PSM waktu itu, Sekjen PSSI Noegraha Besoes mengomentari bahwa ke depan PSM akan mampu tampil di Senayan Jakarta. Ternyata kemudian, PSM memang benar-benar masuk Senayan. Dalam pertandingan di Senayan pada tahun berikutnya, PSM akhirnya tampil sebagai juara III.
Ketika itulah Alwi Hamu juga memperkenalkan tagline PSM, selain pasukan Juku Eja, juga berjuluk Pasukan Ramang. Bahkan sampai sekarang kaos PSM dengan gambar sosok orang yang mengenakan “passappu” masih dia simpan.
Alwi Hamu masih ingat, untuk membantu keuangan PSM ketika itu, dia terpaksa melego motor vespanya.
“Itu vespa kesayangan saya,” kunci Alwi Hamu.
Keterlibatan Alwi Hamu di PSM kemudian menginspirasi dia menghelat Turnamen Sepakbola Piala Habibie yang dilaksanakan di Kota Parepare dan diikuti kesebelasan-kesebelasan dari Sulawesi Selatan, termasuk PSM. Hingga kini, Habibie Cup sudah beberapa kali digelar dan PSM pun beberapa kali juga menjadi kampiun turnamen tersebut. (*)
Baca juga :  Kasus Kematian Virendy Disidangkan Secara Diam-diam, Keluarga Korban Tidak Diberitahukan, Ada Apa ?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

“Jaga Teman”, Gerakan Senyap Lawan Perundungan di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Di tengah gemuruh dinamika remaja sekolah menengah, sekelompok siswa di Kabupaten Enrekang menyalakan lilin kecil...

Antisipasi Gangguan Kamtibmas di Wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang Rutin Lakukan Posko

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas di wilayahnya, Pj RT RW Kelurahan Kalukuang, rutin melakukan posko di...

Mahasiswa Makassar Tertipu Motor Bodong dari Showroom Kapten Motor, Disergap Debt Collector di Kos

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Harapan Regar, 23 tahun, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar, untuk memiliki...

Libur Panjang, Pantai Bira dan Desa Adat Ammatoa Kajang Jadi Favorit

PEDOMAN RAKYAT - BULUKUMBA. Liburan panjang akhir pekan menjadi momentum bagi banyak orang untuk berwisata. Salah satunya adalah...