Prof. Dr. dr. Andi Kurnia Bintang, Sp.S (K), M.Kes: Perlu Pendekatan Multimodal yang Terintegrasi Cegah Cacat Stroke

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Andi Kurnia Bintang menjelaskan, stroke adalah kondisi ketika suplai darah ke otak terganggu atau berkurang. Hal ini terjadi karena adanya sumbatan oleh trombus (gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah atau jantung) dan emboli (stroke iskemik – disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh darah otak, sehingga mengganggu aliran darah dan oksigen ke jaringan otak) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik, disebabkan oleh perdarahan di dalam otak dan menyebabkan kerusakan pada jaringan otak dan mengganggu fungsi otak). Akibatnya, bagian otak yang disuplai oleh pembuluh darah tersebut akan mengalami kerusakan dan menimbulkan kecacatan.

“Stroke iskemik meliputi 80-85% dari semua kasus stroke,” ujar Andi Kurnia Bintang mengutip Ntaios, G.H.R (2017) “Rmbolic Stroke, Circulation”.

Mengutip P2PTM Kemenkes (2017(, “Germas Cegah Stroke”, Ketua Satuan Pemeriksa Internal (SPI) RS Unhas (2014-sekarang) tersebut mengemukakan, penanganan stroke secara komprehensif meliputi (1) prevensi primer, (2) penanganan fase hiperakut (‘early’ – dini/cepat, — 0-6 jam dan ‘late’ – telat – 6-24 jam, (3) penanganan fase akut *24 jam-1 minggu), (4) penanganan pascafase akut (subakut1-3 minggu, konik, 3 minggu-3 bulan, dan (5) prevalensi sekunder.

Prevensi sekunder, kata Andi Kurnia Bintang, merupakan upaya terbaik menurunkan angka kecatatan. Salah satu strategi melalui pengendalian faktor risiko, yakni merupakan kondisi individu yang meningkatkan kerentanan individu untuk mengalami arteroskleorsis (suatu kondisi saat dinding pembuluh darah arteri menjadi kaku dan menebal karena penumpukan plak (lemak dan kolesterol) dan kalsium. Beberapa faktor dapat dikendalikan seperti hipertensi, diabetes melitus, hiperkolestoral, kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat.

“Namun terdapat faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti usia, jenis kelamin, ras-etnik, dan faktor genetik,” imbuh Prof. Andi Kurnia Bintang.

Baca juga :  Capaian PAD 2024 Dishub Sinjai Lampaui Target

Ketua Departemen Neuologi Fakultas Kedokteran Unhas Dr.dr.Jumraini,Sp.S., Subsp.N.R.E. (K) pada acara ramah tamah usai acara pengukuhan dan pidato penerimaan jabatan Guru Besar itu mengatakan, kehadiran Prof.Dr.dr.Andi Kurnia Bintang, Sp.S. (K), M.Kes bagaikan turunnya hujan di tengah kemarau panjang merindukan hadirnya maha guru di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Unhas, setelah Prof.Dr.dr.Amiruddin Aliah, M.M., Ap.S.(K) yang menjadi promotor pendidikan doktornya. (mda).

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kapolda Sulsel Buka Langsung Rakor Lintas Sektoral Tahun 2025 Dalam Rangka Kesiapan Operasi Ketupat Tahun 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan SH, SIK, MH, M.Si secara resmi membuka kegiatan Rapat...

Kodam XIII/Merdeka Gelar Safari Ramadhan 1446 H untuk Pererat Silaturahmi

PEDOMANRAKYAT, MANADO - Dalam rangka mempererat silaturahmi dan meningkatkan kebersamaan di bulan suci Ramadan, Kodam XIII/Merdeka menggelar Safari...

Kasus Korupsi Dana BUMDes Rp14 Miliar di Takalar Menggantung, Ketua DPD PEMANTIK Indonesia Desak Tindakan Tegas

PEDOMANRAKYAT, TAKALAR - Kasus dugaan korupsi dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, dengan...

Gandeng Influencer Edukasi Publik, Kepala BPOM Taruna Ikrar Akan Mengesahkan Aturan Baru

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Taruna Ikrar terus melakukan terobosan baru sejak diamanahi sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan...