Selama Unhas Ada, “Identitas” Tak Boleh Mati

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR -- Inilah untuk pertama kalinya, Rapat Kerja Penerbitan Kampus “Identitas” Universitas Hasanuddin dihadiri dan dibuka oleh Rektor Unhas yang juga adalah Ketua Pengarah Penerbitan Kampus yang pertama terbit tahun 1974. Sabtu (25/1/2025), Prof.Dr.Ir.Jamaluddin Jompa, M.Sc. yang menjabat Rektor Unhas 28 April 2022, membuka raker “Identitas” 2025 itu di Unhas Convention & Hotel Kampus Tamalanrea.

Kehadiran Prof. JJ -- demikian singkatan nama yang akrab dilekatkan padanya -- membuktikan perhatiannya yang cukup besar terhadap pengembangan dan fungsi media kampus ini ke depan di tengah desrupsi media sosial yang kian masif.

“Sebagai media kampus dan Rektor sebagai Ketua Pengarah, “Identitas” harus ikut menjaga imej dan ‘branding’ Universitas Hasanuddin. Oleh sebab itu, selama saya menjabat rektor dan selama Unhas ada, ‘Identitas” tidak boleh mati,” tegas Prof. JJ yang didampingi mantan Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) “Identitas” Unhas SM Noor dan Ketua Penyunting “Identitas” Ahmad Bahar. Raker yang dilaksanakan pada masa mahasiswa sedang berlibar pascaujian semester ganjil tersebut, juga dihadiri Penasihat Ahli “Identitas” Unhas M.Dahlan Abubakar, yang merupakan angkatan kedua penerbitan kampus tersebut dan Pimpinan Penerbitan Fajar S.Juanda.

Pada sambutannya selama sekitar 40 menit itu, JJ menjelaskan, ketika menjadi mahasiswa dia termasuk salah seorang yang mengoordinasikan penerbitan majalah mahasiswa di lingkungan fakultasnya (Kelautan dan Perikanan). Bahkan dia juga menjadi pimpinan redaksi. Malah setelah menjadi dosen muda, JJ juga memimpin jurnal yang diterbitkan fakultas. Jurnal waktu itu disebarkan dalam bentuk stensil lalu difotokpi untuk memperbanyaknya.

“Identitas” ini penting, karena Unhas adalah rumah kita yang tidak lagi dilihat hanya bekerja dan berprestasi saja. Apa pun yang kita lihat saat ini, yang paling menentukan itu adalah “branding” (pe-merek-an),” kata JJ sambil menjelaskan beberapa produk yang kemudian hilang karena terjadinya persaingan “branding”. Salah satu produk yang tidak diminati masyarakat itu terus digenjot dengan “branding”, akhirnya bisa menggeser produk lain.

Baca juga :  Bupati Indah Pimpin Pawai Kontingan Atlet Lutra Di Porprov Sulsel 2022

Unhas juga melakukan itu, tetapi apa yang dilakukan rektor tidak cukup. Jelas kita tidak mampu melakukan semuanya. Oleh sebab itu, organ lain di bawah rektor, seperti Humas harus ikut membuat ‘branding’ tersebut. Namun, Humas pun dibebani tugas-tugas lain.

Nah, kata JJ, mengapa “Identitas”. Bagi seseorang, sesuatu itu penting, tergantung dari mana melihatnya dan siapa yang menganggap dia penting. Kalau kita mau dianggap penting oleh orang-orang luar, misalnya, dia suka melihat Unhas ini jelek, maka pasti akan kita ikuti apa yang mereka ingin ketahui. Mereka ingin lihat. Banyak juga yang bertepuk tangan kalau Unhas jelek “Sirik’”, dalam arti gaulnya, cemburu.

Sebab, dalam hidup ini, kita bukan tidak mampu mencapai sesuatu, namun ketika ada orang lain yang lebih tinggi, kita selalu merasa, kok sampai di sini. Jadi, capaian kita kadang-kadang diganggu oleh orang yang lebih tinggi.

Kata JJ, ketika satu universitas memenangkan satu level universitas di tingkat nasional, dia menulis “kami menjadi yang terbaik di kawasan timur Indonesia”. Itukan yang tidak disukai oleh banyak orang. Itu artinya apa, kita harus menyadari bahwa di dalam konteks Unhas “branding” kita itu yang positif dan pasti akan mengganggu banyak orang.

Sehingga, kita harus menyadari bahwa harus bertahan, apakah kita bisa bertahan dengan “branding” secara objektif ataukah kita larut dengan keinginan orang-orang lain.

Di sinilah saya melihat bahwa kita harus bijak. Mengapa kita harus bagus. Unhas ini sudah memiliki 200.000 alumni. Setiap tahun ada yang keluar menjadi alumni.

“Saudara-saudara juga bakal menjadi alumni. Kalau “branding”-nya Unhas jelek, yang ditonjolkan adalah Unhas suka berkelahi, Unhas suka coret-coret, Unhas suka demo, itu merupakan “branding” yang membuat kita jatuh tersungkur, walaupun prestasi kita yang lain segudang. Misalnya, kita nomor satu Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (Pimnas) dan begitu cepat dibombardir dengan demo di FIB, dan menganggap rektor tidak mampu mengatasi masalah kecil di bawah. Dia tidak tahu bagaimana seorang rektor bisa mengambil trofi dari raksasa perguruan tinggi tangguh dengan jatah yang jauh lebih canggih. UGM saja bisa dibayangkan, kita kalahkan. Jadi kita terlalu dari mereka. Anggarannya saja mereka Rp 34 triliun, Unhas baru Rp 1,4 triliun. Namun itu bukan berarti kita tidak memiliki kekuatan,” beber JJ.

Baca juga :  Warga Perumahan Griya Barombong Keluhkan Sertifikat Rumahnya Belum Diserahkan Pihak Kreditur

Ketika ingin meraih itu seharusnya kita “branding”. Karena ke depan para alumni kita itu bisa mengatakan kepada orang lain dengan bangga tanpa ada rasa canggung yang kompleks atau rendah diri.

Ketika JJ bekerja di Bank Dunia di Jakarta, ingin tahu apa perkembangan Unhas. Pada suatu saat dia bermain golf. Saat itu mau bertemu dengan Prof. Dr.dr.Idrus A.Paturusi, yang ketika itu menjabat Rektor Unhas. Ada juga seorang pensiunan jenderal tapi banyak perusahaannya. . Mengetahui kalau JJ dari Unhas, pensiunan jenderla itu pun memberi tahu kalau banyak alumni dari Unhas yang mendaftar di perusahaannya. Dia mengatakan akan menerima karyawan sekitar 80-an orang. Ternyata pada saat itu peserta dari Unhas itu dicoret karena pada saat itu muncul berita di berbagai media TV bahwa mahasiswa Unhas berkelahi antarfakultas. Ada satu imej orang Makassar itu jelek sekali, yakni demo. Alasannya, kita tidak mau anak Makassar ini merusak kekompakan “team work” di perusahaan kami.

Kalau kita ada di antara mereka itu (alumni yang ditolak tersebut), sakit tidak. Pasti sakit hati. Mereka itu sudah belajar dengan baik, namun jadi korban akibat orang yang bermasalah. Lebih salah lagi, karena teman-temannya juga “mem-blow up” informasi yang destruktif itu.

“Saya sedih waktu itu. Itu lama membekas di pikiran saya. Itulah sebabnya ketika menjadi rektor, salah satu yang saya impikan adalah mengubah karakter mahasiswa Unhas tidak seperti itu (yang suka tawuran). Alumni Unhas memiliki determinasi yang tinggi. Kita pantang menyerah, seperti moto orang Makassar ‘sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai’. Di situ ada karakter yang kuat. Ada karakter jujur dan berani yang selalu ada. Itu determinasi yang positif.

Baca juga :  Ketuanya Wafat, Masyarakat Adat Pamona Luwu Berduka

Pertanyaannya, bagaimana membuat alumni ini baik. Salah satu caranya adalah ‘branding’ universitasnya. Jangan lihat Unhas dari pimpinan dan semua pejabatnya. Ini bukan untuk diri rektor sendiri, “that enough for me” (sedikit pun bukan untuk saya). Berhenti sebagai rektor bukan hal yang tragis, namun saya ingin membuat yang terbaik membawa universitas ini paling tinggi. Mari kita perbaiki.

“Tidak banyak orang yang bisa memperbaiki. Saya sudah melanglangbuana ke sejumlah universitas yang ada di dunia ini dan “brand” itu terlalu penting. (mda).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jumat Bersih, TNI Turun Bergotong Royong Bersama Warga Citta

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Sejumlah personil TNI Pos Koramil 1423 - 04 Kecamatam Citta turun bergotong royong bersama warga...

Personil TNI – Polri Amankan Ibadah Jumat Agung di Soppeng

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG - Puluhan personil Polres Soppeng bersama Kodim 1423 dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan ibadah Jumat Agung dan...

Melihat Sebuah Bentor Bersama Pengendaranya Terperosok ke Saluran Air, Anggota Polwan Polres Gowa Tunjukkan Aksi Heroik Berikan Bantuan

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Dalam rangka melaksanakan program Patroli Polwan Menyapa, salah satu program unggulan Kapolres Gowa AKBP Muhammad...

Cegah Perjudian, Tim Gabungan TNI-Polri Gowa Bongkar Lokasi yang Diduga Arena Sabung Ayam di Desa Nirannuang

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Tim gabungan TNI-Polri Kabupaten Gowa melaksanakan kegiatan pengecekan lokasi yang diduga sebagai arena sabung ayam...