Rahmatia kemudian menjelaskan, saat ini karyawan yang bekerja di perusahaan grup PT Semen Tonasa, kebanyakan orang-orang dari daerah lain. “Saya menduga ada yang memfasilitasi orang-orang daerah lain itu sampai bisa bekerja di beberapa perusahaan grup PT Semen Tonasa,” cerita Rahmatia dalam perbincangan di kediamannya yang sangat sederhana di Biringkassi Raya akhir Januari 2025 lalu.
Akan Terus Unjukrasa
Rahmatia mengisahkan lagi, beberapa hari sesudah mereka berunjuk rasa yang mengambil tempat di depan pintu masuk pelabuhan Biringkassi Tonasa, ada pertemuan antara pihaknya dengan PT Semen Tonasa yang digagas oleh Kepala Desa Bulu Cindea pada tangga 2 Februari 2025 bertempat di kantor pusat PT Semen Tonasa.
Tetapi menurut Rahmatia, hasil akhirnya dari pertemuan tersebut yang dihadiri Sekper PT Semen Tonasa, Akhadarisa, Humas PT Semen Tonasa dan beberapa pihak terkait lainnya tidak ada kesimpulan yang bisa diharapkan. Olehnya itu Rahmatia yang mengaku tidak tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menegaskan akan tetap berunjuk rasa sampai ada kesepakatan.
Wartawan media selanjutnya meminta tanggapan melalui Humas PT Semen Tonasa, dan dijawab bahwa tuntutan Rahmatia bersama kawan-kawannya akan diperhatikan. “Apa yang mereka tuntut akan kami akan perhatikan. Orang-orang yang mereka perjuangkan itu akan diberdayakan lewat CSR Semen Tonasa,” kata Ilias, staf Humas PT Semen Tonasa. (ram)