Pada visitasi yang akan datang, asesornya berasal dari Universitas Guna Darma Jakarta sebagai ketua tim dengan anggota, dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dan dua lainnya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Seorang di antara keduanya itu pernah datang ke UCM.
Borang yang pernah diajukan UCM nilainya 328. Untuk memperoleh ‘baik sekali’ nilainya minimal 300, jadi ada kelebihan 28. Namun dari nilai lebihan ini turun 5, berarti tinggal 323. Untuk menutup kekurangan itu, nilai lainnya yang ditingkatkan. Oleh sebab itu ditingkatkan tracr study, pengelolaan keuangan, dan sebagainya untuk mendapatkan nilai maksimal.
Lukman Daris mengatakan, yang perlu dipikirkan, nanti saat datang asesor yang perlu dipedomani adalah borang yang kita susun, karena kita ingin nilainya baik sekali. Kalau kita tidak mengacu pada borang tersebut, pasti.
“Kita harus membagi waktu pekerjaan saat tim datang hingga pulang. Pada saat pelaksanaan visitasi kita harus dalam keadaan siap semua,” Lukman Daris menekankan.
Ketua Umum Yayasan SARI Sulawesi Selatan Dr.H.Rakhmat Hasanuddin, S.E.,M.Si mengatakan, menghadapi visitasi untuk mencapai akreditasi bagi perguruan tinggi itu bagaikan “malaikat maut”. Kita akan divonis. Dalam pelaksanaannya, yang divisitasi itu akan ditanya dan sebagainya, bagaikan seorang ‘terdakwa’.
“Yang akan datang ini adalah mereka yang berasal dari kampus-kampus yang standarnya di atas kita. Dan saya senang dengan laporan rektor yang menekankan pentingnya kita siap menghadapi visitasi tersebut,” ujar Rakhmat Hasanuddin, kemudian mengharapkan agar kita santai saja menghadapi kegiatan visitasi tersebut.
Ketua Tim Penyusun Borang Institusi Andi Nur Apung Massiseng, S.Pi., M.Si didampingi Jaya dan Ketua Prodi dalam menyusun borang, menyiapkan bahan yang kelak digunakan pada saat visitasi lapangan. Andi Nur Apung pada rapat itu juga membagi tugas setiap personel yang melaksanakan tugas agar kegiatan visitasi terlaksana dengan baik. (MDA).