“Seorang Teman di Langit,” Anil Menghadirkan Tuhan, tapi Tidak Menyebut-Nya

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Prof. Dr. Mardi Adi Armin ” menghempaskan ” mereka yang hadir jauh kebelakang, sekitar 30-an tahun. Dia mengenal Anil sebagai penyair bukan cerpenis.

” Saya mengenal Anil sebagai penyair. Ketika membaca cerpen Anil, ada gaya puisi. Secara salah tidak mudah untuk menganalisis cerpen-cerpen Anil. Karena bergabung dengan syair,” ujar Prof. Mardi.

Prof Mardi mengibaratkan, Buku kumpulan cerpen ” Seorang Teman di Langit ” karya Anil Hukma sebuah kanvas kosong.

” Karya sastra Anil Hukma sangat penting karena dapat memberikan pandangan tentang kehidupan dan memberikan inspirasi kepada pembaca tentang makna kanvas kosong,” kata Prof. Dr. Mardi Adi Amin.

Dalam diskusi ini, para narasumber membahas tentang karya sastra “Seorang Teman di Langit” yang sedikit berbeda dalam gaya penulisannya. Memberikan pandangan tentang makna dan pesan yang terkandung dalam cerpen-cerpen tersebut.

Diskusi kumpulan cerpen menjadi sangat dinamis, karena menurut beberapa penanggap apa yang ditulis Anil Hukma dalam cerpennya itu, butuh pemahaman yang mendalam karena bahasa yang digunakan mengandung arti yang cukup dalam.

Yudhistira Sukatanya hanya menyarankan kepada penulis, agar hati-hati. Kalau tidak hati-hati bisa tersesat. Dan bertanya siapa sasaran pembacanya ?

Sementara itu Ram Prapanca merasa bingung, Anil Hukma ini apa, seorang cerpenis atau seorang penyair ?.
Ram berharap, buku ” Seorang Teman di Langit ” bisa dicetak lebih banyak lagi dan dapat dibagikan kepada peserta untuk dapat didiskusikan lagi.

Andi Marliah tidak bertanya, justru
meminta kepada Prof Mardi Adi Armin agar membuat catatan pembahasan. Karena apa yang disampaikan Prof. Mardi sangat sistimatis, tapi tidak mampu diserap. Terlebih lagi buku yang dibahas, belum diperoleh.

Penampilan Ishakim jauh berbeda, tampil bak seorang penerawan handal. Begitu microvon ditangan langsung berujar “Seorang Teman di Langit” itu tidak lain adalah sosok Almarhum Roel Sanre adalah suami tercinta dari Anil Hukma yang dituangkan dalam cerpen, sontak hening dan terdengar ” Alfatihah buat almarhum. ( ab )

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Gubernur Sulsel Buka Festival Budaya, Budaya Toraja Punya Dayatarik Luar Biasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Wali Kota Makassar Dukung PWI Sulsel Gelar Rapat Kerja dan Resmikan Kantor Baru

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menerima audiensi dari jajaran Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi...

Ir. Arwan Tjahjadi Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Healing Camp Makassar 2025

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan akan hadir di Kota Makassar melalui Healing Camp perdana,...

Warrior Taekwondo Kemenag Sulsel Angkat Nama Daerah Melalui Dua Ajang Bergengsi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Tim Warrior Taekwondo binaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan pulang dengan kepala tegak dari...

Koramil 1408-08/Makassar Bersama Rakyat, Gotong Royong Ciptakan Pasar yang Nyaman

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Semangat gotong royong kembali ditunjukkan oleh TNI bersama masyarakat dalam kegiatan Karya Bhakti Pembersihan Pasar...