PEDOMANRAKYAT, MAROS – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Maros sejak Selasa (11/02/2025) kemarin memicu banjir besar hingga merendam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setinggi dada orang dewasa.
Delapan Aparatur Sipil Negara (ASN) terpaksa menginap di kantor setelah terjebak air bah yang tiba-tiba naik pada malam hari. Sementara itu, jalanan di wilayah tersebut macet total akibat genangan air yang melumpuhkan aktivitas warga.
Berdasarkan laporan Humas Kemenag Maros, banjir mulai melanda kantor tersebut sejak siang. Para ASN sempat mengantisipasi dengan mengevakuasi dokumen penting ke tempat lebih tinggi.
Namun, situasi memburuk ketika air terus naik hingga sore dan malam hari, melebihi perkiraan. “Puncaknya terjadi pukul 20.00 WITA dan kembali naik pada pukul 03.00 dini hari,” ujar Edy Wijaya, salah satu pegawai yang terjebak.
Dengan kondisi darurat, evakuasi ulang pun dilakukan untuk menyelamatkan dokumen dan barang elektronik. Delapan ASN yang tidak dapat pulang terpaksa bermalam di kantor, sementara arus lalu lintas di Maros lumpuh total akibat genangan mencapai hampir seluruh ruas jalan.
Kakankemenag Keluarkan Instruksi Darurat
Menyikapi bencana ini, Kepala Kantor Kemenag Maros, H. Muhammad, mengeluarkan imbauan resmi. Pertama, ASN diizinkan bekerja dari rumah (WFH) jika banjir di rumah atau jalur menuju kantor belum surut. Kedua, pegawai yang terdampak langsung dilarang memaksakan diri ke kantor.
“Kami prioritaskan keselamatan. Bagi yang terdampak parah, lakukan tugas dari rumah. Mari berdoa agar Allah SWT melindungi kita semua,” pesan Muhammad dalam surat edaran Rabu (12/02/2025).
Hingga pagi ini, sejumlah ASN masih berjaga di kantor untuk memantau situasi dan melanjutkan evakuasi dokumen.
Banjir juga dilaporkan merendam beberapa Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan dan madrasah di Maros, memperluas daftar kerusakan infrastruktur.
Dampak Luas dan Peringatan Cuaca
Badan Meteorologi setempat memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan. Warga diimbau waspada terhadap risiko banjir susulan dan menghindari wilayah rawan genangan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan kerentanan infrastruktur publik di Maros terhadap bencana hidrometeorologi, sekaligus ujian ketangguhan respons darurat instansi pemerintah.(Hdr)