PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Prof.Dr. Munira Hasjim, S.S., M.Hum, satu-satunya pefesor perempuan di antara empat profesor, dalam kontestasi pemilihan dekan (pildek) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin periode 2025-2029. Keempat profesor itu masing-masing Prof.Dr.Mardi Adi Armin, M.Hum (Wakil Dekan I FIB Unhas), Prof.Dr. Munira Hasjim, S.S., M.Hum (Ketua Departemen Sastra Indonesia FIB Unhas), Prof.Dr.Yusring Baso, S.S., M.App.Ling.(Dosen Sastra Arab FIB) Prof.Dr. Andi Muhammad Akhmar, S.S., M.Hum (Direktur Hubungan Alumni Unhas). Dua calon lainnya, Dr. Dafirah (WD II FIB Unhas) dan Dr. Abbas (Dosen Departemen Sastra Inggris FIB Unhas).
Penetapan enam calon dekan tersebut berdasarkan hasil penyaring an yang berlangsung dalam Rapat Senat FIB, Selasa (11/2/2025). FIB Unhas akan memilih nakhoda baru karena Prof.Dr. Akin Duli, M.A. yang sudah menjabat dua periode akan menuntaskan masa jabatannya tahun 2025.
Prof. Munira Hasjim yang terdaftar sebagai peserta kontestasi Dekan FIB Unhas itu telah memohon izin sekaligus memohon doa dukungan para dosen yang ada di departemen yang dipimpinnya.
“Saya berani mencalonkan diri karena saya yakin para senator Sastra Indonesia akan kompak mendukung dan memilih saya. Muncul keyakinan itu karena ada moto Sastra Indonesia, “SEPAKAT JALAN BERSAMA,” tulis Munira Hasjim di akun WAG Departemen Sastra Indonesia.
Ia mengatakan, moto inilah yang menjadi dasar bahwa selalu ada kekompakan di Sastra Indonesia.
“Insya Allah saya akan mendedikasikan pikiran dan tenaga saya untuk FIB setelah pencapaian di departemen. Hal ini bisa terwujud jika ada kata sepakat dari Departemen Sastra Indonesia khususnya dari para senator,” imbuhnya.
Sebelumnya, beberapa tahun silam, Departemen Sastra Indonesia pernah memimpin fakultas ketika Prof.Dr. Muhammad Darwis, M.S. menjabat Dekan Fakultas Sastra Unhas. Munira Hasjim berharap menjadi orang kedua dari departemen ini yang memperoleh kesempatan memimpin fakultas.
“Sekali lagi, ‘tabe’ mohon doa dan dukungan ‘ta’ semoga niat baik yang tulus ikhlas saya diterima dengan baik. Ini kesempatan kita dari Sastra Indonesia setelah Prof Darwis menjabat sebagai dekan. Semoga bisa melanjutkan cita-cita para pendahulu kita untuk membawa FIB menjadi fakultas yang dapat meraih kejayaan,” kunci perempuan kelahiran 10 Mei 1971 itu.(MDA).