Selain manfaat ilmiah, sujud dalam Islam memiliki makna spiritual yang mendalam. Rasulullah bersabda bahwa saat sujud adalah momen terbaik untuk berdoa, karena saat itulah manusia berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah.
Lebih dari sekadar ritual, sujud adalah refleksi dari ketundukan, kepasrahan, dan kedekatan batin dengan Sang Pencipta. Orang yang bersujud dengan penuh khusyuk akan merasakan ketenangan jiwa, keseimbangan emosional, serta semakin kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
Menghidupkan Keajaiban Sujud dalam Kehidupan
Dalam ceramahnya, Taruna Ikrar menekankan bahwa sujud adalah terapi alami bagi otak dan kesehatan mental. Dengan menjaga shalat serta memperbanyak sujud, umat Muslim tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, tetapi juga memperoleh manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik dan mental.
Sebagai ilmuwan, Taruna Ikrar telah meneliti berbagai aspek neurosains dan menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal internasional bergengsi, termasuk studi tentang neuroplastisitas dan kesehatan otak. Selain itu, ia juga dikenal atas keterlibatannya dalam pengembangan vaksin dan terapi neurologis yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia medis.
“Marilah kita menjaga shalat, memperbanyak sujud, serta meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah. Dengan begitu, kita akan memperoleh ketenangan, kesehatan, dan keberkahan dalam hidup,” ujarnya.
Dalam Islam, sujud merupakan momen paling dekat antara seorang hamba dengan Allah. Rasulullah ﷺ bersabda :
“Seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah doa di dalamnya.” (HR. Muslim)
Allah juga berfirman :
“Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (QS. Al-‘Alaq [96]: 19)
“Sujud bukan hanya bentuk penghambaan diri, tetapi juga menjadi sarana mendapatkan ketenangan hati, serta memiliki manfaat ilmiah yang luar biasa bagi kesehatan otak dan meningkatkan ketakwaan, serta memperoleh kesehatan lahir dan batin,” pungkas Taruna. (*)