Pendekatan multireligius ini diharapkan dapat meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama di lingkungan sekolah.
Lanjutnya, kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak yang kompeten. BKPRMI Kabupaten Enrekang (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) turut berperan dalam menyelenggarakan program mengaji dan kajian Islam, sedangkan pendeta setempat memimpin sesi kajian bagi siswa Kristen.
“Peran aktif guru mata pelajaran pendidikan agama sebagai panitia sekolah juga menjadi kunci kelancaran rangkaian acara ini,” ungkapnya.
Kepala UPT SMAN 2 Enrekang, Sukayono beserta panitia penyelenggara berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman keagamaan, melainkan juga menumbuhkan semangat toleransi dan persatuan di tengah keberagaman.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan suasana belajar yang harmonis, di mana setiap siswa dapat mengembangkan potensi spiritualnya dengan dukungan dari berbagai pihak,” tambah Sukayono.
Kegiatan keagamaan kolaboratif di SMA Negeri 2 Enrekang ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi, sekaligus mendukung pengembangan spiritual siswa di era modern, Sukayono, S.Pd., M.Pd., menandaskan.(Hdr)