PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Sebagai wujud toleransi kerukunan beragama di bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M, Pengurus Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) menggelar kegiatan Silaturahmi dan Buka Puasa bersama, Selasa (18/03/2025) sore hingga usai malam hari di Gedung Kantor PGIW Sulselra Jl. Racing Centre No.59, Kota Makassar.
Hajatan yang mengusung tema “Merajut Kebersamaan Dalam Kerukunan” ini dihadiri pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel dan Makassar, sejumlah tokoh agama di Sulsel, pejabat pemerintah tingkat provinsi/kota/kecamatan/kelurahan, pejabat kepolisian, tokoh organisasi pemuda, beberapa perwakilan gereja di Makassar, dan para pengurus PGIW Sulselra.
Acara silaturahmi dan buka puasa bersama ini diawali dengan sambutan Ketua PGIW Sulselra, Pdt. Adrie Octavianus Massie, S.Th yang pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh undangan yang telah hadir dan terkhususnya para pemuka agama di daerah ini, baik dari agama Islam, Kristen/Katolik, Budha dan Hindu.
“Kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama ini rutin setiap tahun dilaksanakan oleh PGIW Sulselra pada bulan suci Ramadan. Di momen yang penuh sukacita dan kebahagiaan ini, mari bersama-sama menikmati kebersamaan dengan saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa. Tentunya sekaligus bersilaturahmi mempererat jalinan cinta kasih sesama umat beragama,” tandas Wakil Ketua II FKUB Sulsel ini.
Sambutan berikutnya dikemukakan oleh Ketua Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Yonggris, MM yang menekankan agar kegiatan silaturahmi seperti yang dilakukan PGIW Sulselra ini, perlu terus dilaksanakan sebagai salah satu upaya menjalankan misi kemanusiaan untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Masalah kemanusiaan dan lingkungan menjadi misi kita bersama tanpa melihat suku, agama dan ras. Karenanya kegiatan silaturahmi antar umat beragama perlu terus dilakukan agar kita dapat menjalankan misi kemanusiaan untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan bermasyarakat, dan juga mengatasi krisis alam lingkungan yang berdampak kepada krisis pangan,” tegasnya.