Menurutnya, keikutsertaan Ihsan tidak hanya menjadi kebanggaan bagi institusi, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi sivitas akademika dalam aksi kemanusiaan lintas negara. “Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi di level internasional dari visi dan misi FKIK Unismuh Makassar, khususnya dalam membangun jejaring dan kontribusi global,” tegasnya.
Di lokasi penugasan, Ihsan juga berkesempatan bertemu langsung dengan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Muhammad Jusuf Kalla, yang turut berada di Myanmar dalam misi kemanusiaan serupa.
“Mereka sempat berdialog singkat mengenai koordinasi bantuan dan kondisi lapangan,” tambah Prof. Suryani.
Tim EMT Indonesia direncanakan bertugas selama 14 hingga 30 hari, dan seluruh pembiayaan ditanggung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Para tenaga medis yang dikirim terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, hingga tenaga logistik.(ym)