PEDOMANRAKYAT, BARRU – Kegiatan Manasik Haji tingkat Kabupaten dan Kota digelar serentak di Barru dan Parepare, Rabu (09/04/2025), sebagai bagian dari persiapan menyambut musim haji 1446 H/2025 M.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menegaskan, ibadah haji bukan hanya soal maqbul (diterima), namun yang paling utama adalah mabrur (bermakna dan berdampak).
“Jangan hanya larut dalam fiqih, lengkapi juga dengan filosofi haji. Haji bukan sekadar ritual, tapi perjalanan spiritual yang harus membekas secara lahir dan batin,” tegas Kakanwil saat membuka Manasik Haji Kabupaten Barru yang diikuti 174 jemaah di Baruga Rumah Jabatan Bupati Barru.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga niat, ketulusan, serta kesehatan fisik jemaah. “Semua fasilitas disiapkan pemerintah, mulai dari konsumsi, akomodasi, transportasi, hingga layanan kesehatan, tinggal bagaimana jemaah menjaga stamina,” ujarnya. Ia pun berharap jemaah mendoakan keluarga dan daerah asal mereka agar senantiasa sejahtera.
Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, turut menyampaikan harapan agar jemaah menjaga etika dan nama baik daerah serta bangsa.
“Jaga lisan dan perilaku selama di Tanah Suci. Jemaah Indonesia dikenal sopan dan disiplin. Jangan sia-siakan waktu untuk hal yang tidak penting,” pesannya dalam nuansa kedaerahan yang akrab.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail, dalam pembukaan Manasik Haji Kota Parepare di Auditorium BJ Habibie, menekankan pentingnya tiga kemampuan utama bagi jemaah haji, yaitu, kesehatan, finansial, dan pengetahuan.
“Persiapkan fisik untuk berjalan hingga puluhan kilometer di fase Armuzna. Selain itu, perhatikan keuangan pribadi dan keluarga yang ditinggal,” kata Ikbal yang juga mantan Kepala UPT Asrama Haji Sudiang.
Jemaah haji Parepare yang berjumlah 162 orang tergabung dalam Kloter 21 Embarkasi Makassar dan akan diberangkatkan 16 Mei 2025. Kota ini menempati urutan ketiga daftar tunggu haji terlama di Sulsel, yakni 44 tahun.
Ia juga mendorong jemaah dan keluarganya untuk akrab dengan teknologi, terutama aplikasi komunikasi seperti WhatsApp, guna mempermudah koordinasi di Tanah Suci.
Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, turut memberi wejangan, “Fokus pada rukun dan wajib haji, jangan buang energi untuk hal yang tidak manfaat. Saya ingin semua jemaah sehat dan kembali ke tanah air dalam jumlah yang utuh.”
Dengan semangat kebersamaan dan pembinaan yang intensif melalui manasik haji, para jemaah dari Barru dan Parepare diharapkan mampu menjadi jemaah mandiri, siap fisik, siap mental, dan siap ibadah menuju haji yang mabrur, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, menandaskan. (Hdr)