“Setelah saya menyadari adanya dugaan penipuan, saya berupaya meminta pertanggungjawaban kepada Andi Armansyah Akbar dan pihak Lapas, namun hanya diminta membuat perincian kerugian tanpa akses komunikasi langsung dengan pimpinan Lapas. Sampai saat ini saya belum mendapatkan kejelasan tentang pengembalian kerugian yang saya alami,” jelas Saliah.
“Saya memiliki bukti transaksi berupa rekening koran yang menunjukkan transfer pembayaran dari beberapa warga binaan, termasuk Hamri Hayya, Irwansyah, dan Amiruddin. Saya juga memiliki bukti percakapan digital yang menunjukkan permintaan perincian pembayaran yang diabaikan,” tukasnya.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan dan prosedur operasional di Lapas Kelas 1 Makassar, serta dugaan keterlibatan oknum pegawai dalam kegiatan yang merugikan warga sipil.
Saliah berharap pihak Lapas Kelas 1 Makassar segera menyelidiki kasus ini dan memberikan keadilan baginya. Pihak kepolisian juga diharapkan untuk turut serta dalam proses penyelidikan. (*)