PEDOMANRAKYAT, ENREKANG — Suasana di UPT SMA Negeri 2 Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin, 28 April 2025, terasa berbeda.
Di ruang laboratorium IPA, dua sosok penting yaitu, Drs. Gunawan, M.Si., selaku guru pendamping satuan pendidikan, dan Kepala Laboratorium IPA, Drs. Imran Tahir, M.Pd., terlibat dalam diskusi panjang.
Agenda mereka yaitu, mengevaluasi program laboratorium dan merancang langkah baru demi mendongkrak kualitas pembelajaran sains di sekolah tersebut.
Diskusi berlangsung santai, namun serius. Gunawan dan Imran menelusuri satu per satu capaian program yang telah dijalankan di tiga bidang laboratorium Fisika, Kimia, dan Biologi.
Mereka mencatat adanya peningkatan pemahaman siswa lewat praktikum, meski belum sepenuhnya ideal. "Praktikum berhasil mendekatkan siswa pada konsep nyata. Tapi, masih banyak ruang untuk perbaikan," ujar Gunawan.
Namun, bukan hanya keberhasilan yang dibahas. Mereka juga mengupas berbagai kendala yang selama ini membelit kegiatan laboratorium, mulai dari keterbatasan alat dan bahan praktikum, hingga minimnya jumlah tenaga laboran yang kompeten.
Masukan dari siswa dan guru turut menjadi bahan pertimbangan. "Banyak siswa merasa antusias, tapi mengeluhkan kurangnya variasi eksperimen," kata Imran.
Diskusi kemudian mengarah ke perencanaan masa depan. Beberapa agenda strategis pun digulirkan, yaitu pengadaan alat dan bahan praktikum yang lebih modern, penyusunan kurikulum praktikum yang lebih terintegrasi dengan materi pelajaran, hingga pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan keterampilan membimbing siswa di laboratorium.
Tak berhenti di situ, mereka juga merancang rencana kolaborasi dengan institusi pendidikan atau lembaga penelitian lain, agar siswa mendapat pengalaman belajar yang lebih luas dan kontekstual.
Imran optimistis, hasil evaluasi dan rencana yang disusun kali ini akan membawa perubahan berarti. "Kami ingin laboratorium ini menjadi lebih dari sekadar ruang praktikum. Ia harus menjadi jantung pembelajaran sains di sekolah," tuturnya.
Dengan evaluasi menyeluruh dan visi ke depan, Kepala UPT SMA Negeri 2 Enrekang Sukayono berharap, dapat melahirkan generasi muda yang tidak hanya paham teori, tetapi juga terampil bereksperimen, hal ini merupakan sebuah modal penting di era ilmu pengetahuan yang terus bergerak cepat. (Hdr)