PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Langkah kecil namun berdampak besar dilakukan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) UPT SMA Negeri 2 Enrekang.
Setiap pekan, para siswi kelas X dan XI menerima tablet tambah darah dalam upaya mencegah anemia yang kerap mengintai remaja putri di masa pertumbuhan.
Kegiatan itu kembali digelar pada Selasa pagi, 29 April 2025 dengan melibatkan seluruh jajaran pembina UKS.
Di tengah suasana hangat ruang kelas yang disulap menjadi pos kesehatan mini, para siswi mendengarkan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kadar hemoglobin agar tetap stabil.
Setelah itu, satu per satu mereka menerima tablet berwarna merah yang kerap dianggap sepele, namun sesungguhnya menyimpan peran penting dalam menunjang kualitas hidup.
“Remaja putri sangat rentan mengalami anemia karena pengaruh menstruasi. Kalau tidak dicegah, dampaknya bukan hanya fisik, tapi juga mental dan kognitif,” ujar Dra. Nurhaida, salah satu pembina UKS, saat ditemui seusai kegiatan.
Didampingi tiga pembina lainnya yaitu, Salmiati, S.Sos., Sukawaty, S.Pd., dan Ulfa Hidayah, S.Pd. Nurhaida menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari strategi jangka panjang dalam menjaga kesehatan peserta didik, sekaligus mendukung program nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digagas Kementerian Kesehatan.
Pembagian tablet dilaksanakan secara sistematis. Pertama, para siswi diberikan edukasi mengenai manfaat suplemen zat besi dan cara konsumsinya yang tepat.
Setelah itu, pembina melakukan distribusi langsung, memastikan tak ada yang terlewat. Langkah terakhir, pemantauan dilakukan secara berkala guna menilai efektivitas program dan mendeteksi efek samping, jika ada.
“Tablet ini membantu menjaga kadar hemoglobin, yang artinya juga menjaga konsentrasi belajar mereka. Siswi yang sehat akan lebih mudah fokus dan berprestasi,” kata Salmiati menambahkan.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, prevalensi anemia pada remaja putri masih cukup tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kesadaran akan pentingnya asupan zat besi. Untuk itu, intervensi seperti ini dianggap krusial.
Kepala UPT SMA Negeri 2 Enrekang, Sukayono, mendukung penuh program ini, menyatakan kegiatan semacam ini akan terus dilanjutkan secara berkala, bahkan kemungkinan diperluas jangkauannya.
“Pendidikan tidak cukup hanya soal akademik. Kesehatan adalah fondasi utama. Jika tubuh lemah, bagaimana bisa meraih cita-cita ?,” ujarnya dalam keterangan terpisah.
Tambah Sukayono, dengan konsistensi dan pendampingan yang menyeluruh, SMAN 2 Enrekang berharap bisa menjadi contoh praktik baik bagi sekolah lain di Sulawesi Selatan.
Tablet kecil itu mungkin tak mencolok, tapi di baliknya tersimpan harapan besar bagi generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan, Kepala UPT SMAN 2 Enrekang Sukayono, menandaskan. (Hdr)