” Pilkada sudah selesai, jangan ada lagi peng kotak – kotakan dalam penerintahan. Sekarang masanya bekerja. Saya tidak mau lihat bupati kerja sendiri. Yang bisa kerja kasih didepan, yang punya pelanggaran minggirkan,” pesan Sudirman.
Sudirman minta tolong kepada para bupati, agar menyurat langsung apa saja yang dibutuhkan. Karena yang paling tahu wilayahnya adalah bupati itu sendiri.
Perhatian Gubernur Sudirman tertuju pada Kabupaten Jeneponto. Bukan tanpa alasan. Jeneponto salah satu kabupaten di Sulsel yang berhasil swasembada pangan dan secara pribadi merasa banyak berutang sama orang Jeneponto. Jeneponto-pun yg paling banyak dikunjungi bukan dalam rangka kampanye, tapi selebihnya silaturahmi.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Sulsel Sudirman Suleman berpesan, ” kalo saya salah, tolong sampaikan dengan baik. Saya akan dengar,” ujarnya.
Stunting Masih Tinggi
Bupati Jeneponto H. Paris Yasir, SE.,MM dalam sambutannya hanya mengingatkan kedepan kita harus kerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalan, khususnya angka stunting masih sangat tinggi yakni 36,3 % memang ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 39 %.
Jika merajut dari tema HUT Ke 162 tahun Jeneponto ” Memperkuat Kohesi sosial, kolaboratif, dan berkinerja mewujudkan Jeneponto Bahagia ” berarti kita dituntut kerja lebih giat untuk mencapai Jeneponto di 2030. Inshaa Allah.
Berbicara tentang potensi Jeneponto, Paris Yaser mengatakan Kabupaten Jeneponto daerah yang lengkap konturnya. Memiliki areal persawahan yang luas ( sudah terjangkau pengairan sekitar 7000 hektar), ada kawasan pantai dengan panjang 114 km. Sehingga tidak berlebihan jika dikatakan “Jeneponto diciptakan ketika Tuhan lagi senang”
Permasalahan serius selain stunting , jaringan irigasi yang rusak dan masih tingginya angka Anak Tidak Sekolah yang mencapai 3072 anak.
Visi Jeneponto bahagia 2030 dengan 7 Misi diantaranya perbaikan infrastruktur jalan direncanakan 20 km/ tahun , program 1000 rumah dalam 5 tahun, pengadaan air minum dan sanitasi dan pakaian seragam anak didik baru.
Sebelum mengakhiri sambutannya dengan pantun, Paris mengajak mari kita hilangkan kotak – kotak yang pernah ada ketika pilkada.
“Dari kelara sampe Bangkala
Semua suka makan gantala
Kalo semua sudah makkala
Jeneponto akan bahagia
Makan Coto dengan kekasih
Sekian terima kasih”.( ab )