Kartini yang Tak Layak Dicontoh : Mengenal Marcella Santoso, Pengacara Penyuap Hakim Rp 60 Miliar

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Bukan cuma uang.
Marcella juga diduga memanfaatkan rekaman pembicaraan, pengakuan pihak-pihak terkait, dan jaringan dalam lingkaran pengusaha dan pejabat. Pendek kata, ia bukan sekadar pelaku. Ia adalah arsitek dari panggung kejahatan kerah putih. Ia tidak masuk ke sistem untuk memperbaikinya, ia merombak sistem agar tunduk di bawah sepatu hak tinggi miliknya.

Lalu gaya hidup ? Oh, jangan ditanya. Ia dan rekannya, Ariyanto Bakri, adalah influencer level langit ketujuh. Mereka tampil di media sosial dengan gaya hidup mewah bak Sultan Brunei sedang liburan di Eropa. Mobil sport, jam tangan berkilau, jet pribadi. Mereka tidak berjalan, mereka melayang di atas kepedihan rakyat yang antre minyak goreng subsidi.

Kalau rakyat bilang “kami butuh keadilan,” mereka jawab, “nanti dulu, kami sedang brunch di rooftop Singapura.”

Di sinilah kita berdiri hari ini, menyaksikan seorang Kartini modern, dengan segala potensi dan kecerdasannya, berubah menjadi simbol kerusakan. Marcella Santoso bukan hanya menyia-nyiakan ilmunya, tapi juga meruntuhkan marwah profesi hukum di hadapan publik. Ia bukan memperjuangkan emansipasi, ia menjualnya kepada penawar tertinggi.

Dari perempuan yang bisa jadi contoh, ia menjelma jadi peringatan keras. Dari puncak gelar doktoral, ia meluncur bebas ke jurang kehinaan moral. Dari sosok inspiratif, ia kini jadi alasan kenapa rakyat sulit percaya pada hukum.

Marcella adalah potret terang-benderang dari sistem yang gelap-gulita. Ia bukan orang jahat biasa, ia terlalu cerdas untuk jadi biasa-biasa saja. Itulah bahayanya.

Sebab kejahatan paling merusak bukan datang dari orang bodoh, tapi dari orang pintar yang tahu cara melumpuhkan sistem demi keuntungan pribadi.

Maka, di tengah peringatan Hari Kartini, izinkan kami menyebut namanya. Bukan untuk dihormati. Tapi agar generasi muda tahu, beginilah jadinya bila kecerdasan tak punya nurani.

Baca juga :  Piala Dunia 2022 : Maroko Hentikan Langkah Portugal

Selamat Hari Kartini. Selamat datang di babak baru, kartini yang tak layak dicontoh. (***)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

GP Ansor Soroti Serangan Tempo Ke Mentan di Tengah Isu Mafia Pangan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), H Muh Mabrur menyoroti seteru media Tempo...

Mentan Amran Lapor ke Presiden : Produksi Beras 2025 Tertinggi, Naik 4,1 Juta Ton

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa produksi...

LAN RI Teguhkan Komitmen Meritokrasi Lewat Seleksi Terbuka Pejabat Maros

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI mendukung penuh pelaksanaan seleksi terbuka Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah...

Jaga Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Kelurahan Totaka Rutin Lakukan Patroli dan Sambang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terus digalakkan oleh jajaran Polres Pelabuhan Makassar. Salah...