Saran Anda pada Paris Yasir?
Lakukan silaturahim pada paslon yang lain, begitu juga pada tokoh-tokoh masyarakat. Ajak mereka dalam merumuskan strategi memajukan Jeneponto. Kalau perlu, adopsi pemikiran, ide-ide mereka yang bagus. Tata sebaik mungkin pemerintahan, dudukkan mereka bukan karena kedekatan atau keluarga, tapi karena kecakapan dan kompetensinya. Jangan benci apalagi dendam pada mereka yang tidak mendukung, justru mereka yang harus dirangkul.
Tapi apakah itu mungkin?
Dalam politik semua mungkin. Di Pilkada barusan, pertarungan adalah hal yang wajar. Satu sama lain menjadi lawan, tapi bukan musuh. Ibarat pertandingan, pasti ada yang menang, ada yang kalah. Adapun pencapaiannya, itu hanya soal cara saja. Di situlah seninya. Setelah pertandingan selesai, yang saling berlawanan menyatu kembali, rukun kembali. Menjalin silaturahim adalah ajaran nabi kita, apalagi suasana Ramadan masih terasa. Tentu saja mungkin, asal ada niat baik, ikhlas, merangkai kembali jalinan A’bulo Sibatang, Accera’ Sitongka-tongka.
Harapan Anda?
Paris Yasir sudah membuat sejarah sebagai orang Bangkala pertama yang menjadi bupati Jeneponto. Juga orang pertama yang dari wakil menjadi bupati di Jeneponto. Dia masih muda, masih panjang karir politiknya. Harapan saya, teruslah bikin sejarah, tambai pole… tentu saja sejarah yang membanggakan! Keluarkan Jeneponto dari kemiskinan, bikin sejarah itu. Menjadi koruptor, tertangkap KPK, dallesulu’ juga sejarah, jangan sampai itu terjadi! Menjalani kekuasaan sungguh banyak godaan. Semoga Paris sadar bahwa masyarakat Jeneponto sekarang adalah pengamat yang ketat mengawasi pemerintahannya.
Terakhir, apa pesan Anda pada Paris Yasir?
Ada kelong Makassar begini: “Anjaya bori’ tonji, Lino kakinrang jinne, Kipare’ jinne la’lang pammari-mariang”… “Dunia ini hanya sementara, pinjaman saja. Perbanyak amal kebaikan menuju kehidupan akhirat”. Jadilah pemimpin yang bersih dan amanah. Wariskan nama baik dan teladan pada anak cucumu, juga pada generasi Jeneponto selanjutnya. Bahagiakanlah masyarakat tanpa pilih kasih. Tegak dan tegaslah pada perbaikan, bukan menambah keburukan. Jangan kecewakan masyarakat Jeneponto. [ab]