PEDOMANRAKYAT, MEDAN – Kondisi ‘overmacht” yang dialami AKBP Oloan Siahaan terjadi saat ia menghadapi situasi yang sangat tidak seimbang ketika berupaya membubarkan aksi tawuran di Tol Belmera, Medan Belawan, pada Sabtu (3/5/2025) malam.
“Dalam konteks ini, ‘overmatch’ merujuk pada keadaan di mana AKBP Oloan berada pada posisi yang secara taktis dan jumlah kalah dibandingkan dengan lawan yang dihadapinya,” demikian komentar seorang praktisi hukum yang tidak bersedia disebutkan namanya, Kamis (8/5/2025)
Menurutnya, AKBP Oloan Siahaan dikabarkan sedang melakukan patroli ketika mendapati sekelompok remaja yang terlibat dalam tawuran. Saat mencoba membubarkan mereka, mobil dinasnya dihadang dan diserang oleh sekitar 10 orang yang menggunakan kelewang dan melemparkan batu.
Meskipun telah melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara, para pelaku tetap melanjutkan serangan dengan menembakkan mercon dan melemparkan batu ke arah AKBP Oloan. Dalam situasi yang semakin tidak terkendali dan membahayakan keselamatan dirinya, AKBP Oloan terpaksa melepaskan tembakan ke arah para pelaku tawuran.