Kapolres Oloan Siahaan Hadapi Situasi “Overmacht’ Saat Berupaya Bubarkan Tawuran Kelompok di Tol Belmera

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MEDAN - Kondisi 'overmacht" yang dialami AKBP Oloan Siahaan terjadi saat ia menghadapi situasi yang sangat tidak seimbang ketika berupaya membubarkan aksi tawuran di Tol Belmera, Medan Belawan, pada Sabtu (3/5/2025) malam.

"Dalam konteks ini, 'overmatch' merujuk pada keadaan di mana AKBP Oloan berada pada posisi yang secara taktis dan jumlah kalah dibandingkan dengan lawan yang dihadapinya," demikian komentar seorang praktisi hukum yang tidak bersedia disebutkan namanya, Kamis (8/5/2025)

Menurutnya, AKBP Oloan Siahaan dikabarkan sedang melakukan patroli ketika mendapati sekelompok remaja yang terlibat dalam tawuran. Saat mencoba membubarkan mereka, mobil dinasnya dihadang dan diserang oleh sekitar 10 orang yang menggunakan kelewang dan melemparkan batu.

Meskipun telah melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara, para pelaku tetap melanjutkan serangan dengan menembakkan mercon dan melemparkan batu ke arah AKBP Oloan. Dalam situasi yang semakin tidak terkendali dan membahayakan keselamatan dirinya, AKBP Oloan terpaksa melepaskan tembakan ke arah para pelaku tawuran.

Akibat insiden ini, dua remaja tertembak. Satu mengalami luka di bagian perut dan satu lagi di tangan. Keduanya dirawat di RS Bhayangkara Medan. Setelah kejadian, AKBP Oloan menghubungi Waka Polres untuk meminta bantuan, dan polisi berhasil menangkap 20 orang yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut, dengan 14 di antaranya positif menggunakan narkoba jenis ganja.

Meskipun tindakan AKBP Oloan mendapat dukungan dari beberapa pihak, termasuk Wakil Ketua DPRD Medan, Hadi Suhendra yang menyatakan bahwa tindakan tegas tersebut diperlukan untuk mengatasi aksi tawuran yang meresahkan masyarakat, namun Polda Sumut memutuskan untuk menonaktifkan AKBP Oloan dari jabatannya selama satu bulan guna menjalani pemeriksaan atas insiden tersebut.

Baca juga :  Meski Hari Libur, Kantor Disdukcapil Sinjai Layani Perekaman KTP

"Situasi yang dihadapi AKBP Oloan Siahaan merupakan contoh nyata dari kondisi 'overmacht', di mana seorang petugas penegak hukum harus menghadapi ancaman yang melebihi kapasitas normal, baik dari segi jumlah maupun intensitas serangan. Tindakan yang diambil oleh AKBP Oloan mencerminkan upaya untuk mempertahankan keselamatan diri dan menegakkan hukum dalam situasi yang sangat menantang," tandasnya. (Bara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Menghadap Mentan Jam 6 Pagi, Wali Kota Sabang dan Batam Dapat Solusi Permanen

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk menghadirkan solusi permanen bagi penguatan sektor...

Bupati Halut Piet Hein Babua Hari Ini Giring 30 Pimpinan OPD ke KPK

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Bupati Halmahera Utara (Halut), Piet Hein Babua menggiring 30 pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)...

Pemkab Sinjai Gandeng STIKES Panrita Husada Perkuat SDM Kesehatan

PEDOMANRAKYAT, SINJAI — Pemerintah Kabupaten Sinjai resmi menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Panrita Husada...

Bantah Pernyataan Sandri Paloka di Medsos, Kadis Nakertrans Halut, Jefry R Hoata Bilang Begini

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Pernyataan Kabid Agitasi GMNI Halmahera Utara (Halut), Sandri Paloka di media sosial yang menilai...