Gubernur Zainal A Paliwang menyampaikan keyakinannya bahwa target swasembada pangan dapat tercapai, terutama dengan alokasi anggaran yang signifikan untuk program cetak sawah dan optimalisasi lahan.
Mantan Wakapolda Kaltara ini mengungkapkan pula, Kalimantan Utara menerima alokasi anggaran lebih dari Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk mencetak sawah di atas lahan seluas 7.000 hektare.
Saat ini, Kalimantan Utara masih bergantung pada pasokan beras dari luar provinsi sekitar 60 ribu ton setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Namun, melalui implementasi proyek perluasan dan intensifikasi lahan sawah secara besar-besaran, diharapkan Kalimantan Utara akan segera mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri bahkan memiliki potensi untuk menyuplai kebutuhan pangan ke provinsi lain.
Alumni SMA Negeri 1 Makassar angkatan 1982 ini menyatakan harapannya agar Kalimantan Utara dapat bertransformasi menjadi daerah pemasok pangan setelah program ini berjalan dan terealisasi.
Gubernur yang lahir di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tersebut menyampaikan bahwa upaya ini sejalan dengan harapannya dan terutama harapan Menteri Pertanian yang memberikan perhatian besar terhadap wilayah perbatasan seperti Kalimantan Utara.
Gubernur Zainal A Paliwang juga menyampaikan apresiasinya atas kehadiran langsung Mentan Amran Sulaiman di lapangan, yang memberikan arahan strategis dan menekankan pentingnya percepatan pelaksanaan program swasembada pangan.
Menurut Gubernur, meskipun pemerintah pusat menargetkan penyelesaian program dalam jangka waktu satu hingga dua tahun, pihaknya optimis dapat menyelesaikan program tersebut hanya dalam waktu enam bulan.
Ditambahkannya, target Menteri Pertanian kepada provinsi lain adalah satu hingga dua tahun, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan target tersebut dalam waktu enam bulan. (*)