Tapi preman bukan satu-satunya masalah. Geng motor juga masuk dalam daftar buruan. Sejumlah kelompok remaja bersenjata tumpul, berkendara ugal-ugalan, bahkan menyerang warga acak di jalanan. Beberapa kawasan permukiman di Makassar sudah lama mengeluhkan ini.
“Geng motor jadi atensi khusus Kapolda. Penindakan akan dilakukan secara hukum, bukan sekadar pembubaran di jalan,” ujar Didik.
Dalam operasi ini, polisi menggelar patroli selama 24 jam. Warga diminta tak segan melapor jika melihat aksi mencurigakan atau mengalami pemerasan.
Didik menyebutkan, kehadiran polisi bukan hanya soal penindakan, tetapi juga memastikan kenyamanan hidup sehari-hari.
“Kalau pasar sudah dipalak, perusahaan ditekan, dan jalanan dikuasai geng, bagaimana warga bisa hidup tenang ?” tanya Kombes Didik.
Langkah ini, menurut Polda, bukan hanya penertiban. Ini adalah sinyal, negara hadir, hukum masih berdiri. Siapa pun yang menakut-nakuti warga, cepat atau lambat, akan berhadapan dengan aparat, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto. (Hdr)