Setelah melewati tahap diskusi dengan aparat Pemerintah Kelurahan Lembamg Parang terkait tuntutan yang dibawakan, Jendral lapangan merasa kecewa dan menilai pernyataan dan keputusan dari pihak kelurahan sangat tidak berpihak pada masyarakat.
“Hasil dari pembicaraan ini bukanlah hal yang di inginkan. Kekecewaan besar kami sampaikan mewakili masyarakat yang hadir bahwasanya masyarakat sangat terpukul dengan pernyataan bapak Lurah Lembang Parang yang seharusnya di depan khalayak umum di depan warganya menyampaikan keberpihakannya terhadap masyarakat, namun hal itu tidak terlihat sama sekali, justru ada dugaan keberpihakan kepada Kepala Lingkungan Kampung Parang,” ungkapnya.
Menanggapi tuntutan yang dibawakan oleh pengunjuk rasa, Lurah Lembang Parang menyampaikan, pencopotan Kepala Lingkungan Kampung Parang tidak dapat dilakukan. “Untuk saat ini kami di pemerintahan Kelurahan Lembang Parang memberikan Surat Peringatan (SP 1) terhadap kepala lingkungan,” jelasnya di depan para demontrasi.
Di sisi lain, perwakilan masyarakat Kampung Parang, Asywar menyampaikan, aksi jilid II merupakan tantangan dari pihak kelurahan yang sebelumnya meminta semua warga yang ikut tanda tangan dihadirkan.
“Aksi jilid II ini merupakan tantangan dari pihak kelurahan yang kami penuhi untuk menghadirkan masyarakat, namun hasilnya diluar ekspektasi. Di mana pihak kelurahan punya alasan lain untuk tidak mencopot Kepala Lingkungan Kampung Parang,” ungkapnya.
“Respon pihak kelurahan sangat mencederai warga Lingkungan Kampung Parang yang hanya memberikan SP 1 kepada Kepala Lingkungan Kampung Parang dimana seharusnya seorang pemimpin sejati adalah yang mampu mendengar suara rakyat dan mengambil keputusan yang tepat dan berpihak kepada rakyat,” tambahnya.
“Harusnya seorang pemimpin sejati adalah yang mampu mendengarkan dan memahami kebutuhan rakyatnya. Kenapa justru ada dugaan pihak kelurahan berpihak kepada Lingkungan. Aksi ini bukanlah aksi terakhir, kami akan melakukan aksi berjilid-jilid dengan massa lebih banyak sampai tuntutan masyarakat Lingkungan Kampung Parang terpenuhi,” tutup Asywar.(*)