“Tidak ada inisiatif dari Camat, Kapolsek, ataupun Danramil untuk menyusun patroli bersama. Ini bukan lagi kelalaian biasa, ini sudah masuk pembiaran,” sebutnya.
Kepala Kepolisian Sektor Biringkanaya, Komisaris Polisi Nico Ericson Reinhold, tak menampik keresahan warga. Ia mengakui, masih banyak yang belum puas terhadap layanan dari institusinya. Namun, Nico menegaskan, pihaknya tidak tinggal diam.
“Sudah ada satu tersangka kami tetapkan dalam kasus pembobolan rumah di Berua,” kata Nico saat dimintai keterangan di lokasi yang sama.
“Identitasnya belum bisa kami ungkapkan karena masih dalam pengembangan,” bebernya.
Terkait tudingan aparat tidak melakukan patroli, Nico membantah keras. Ia menyebut telah berkoordinasi dengan FKPM, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta RT dan RW setempat.
“Dua hari lalu kami menangkap seorang warga luar yang mabuk-mabukan di Berua. Itu bentuk nyata kehadiran kami,” ucapnya.
“Tapi kami paham, masyarakat butuh lebih dari sekadar penangkapan. Mereka ingin merasa aman setiap hari,” tuturnya.
Dari pantauan media ini, aksi unjuk rasa itu berlangsung damai. Tak tampak barikade polisi ataupun gesekan antar warga.
Namun pesan yang mereka bawa terdengar keras dan jelas, yaitu keamanan bukan janji, tapi hak yang harus dipenuhi. (Hdr)