Buroncong, Kue “Terberat di Dunia” yang Menggugah Selera

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Buroncong adalah salah satu kue tradisional khas Makassar yang telah menjadi bagian dari budaya kuliner setempat. Kue ini memiliki bentuk yang unik, mirip dengan kue pukis, hanya sedikit lebih tipis , dengan rasa manis dan sensasi renyah dari kelapa parut. Buroncong biasanya dijajakan di pinggir-pinggir jalan dengan gerobak, terutama pada pagi atau petang hari.

Buroncong terbuat dari campuran tepung terigu, santan, parutan kelapa muda, gula pasir, dan sedikit garam. Adonan kental ini kemudian dibakar dengan cetakan khusus di atas tungku kayu. Proses pembuatannya yang unik dan tradisional membuat buroncong memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang renyah.

Seiring berjalannya waktu, buroncong juga terkena sentuhan inovasi dengan penambahan rasa alternatif seperti susu atau keju. Hal ini membuat buroncong semakin populer dan diminati oleh masyarakat.

Buroncong juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu cara mengangkatnya dari cetakan yang menggunakan alat khusus yang menyerupai gancu ( penarik karung beras ). Hal ini membuat buroncong dijuluki sebagai "kue terberat di dunia".

Kalau ditanya kapan buroncong mulai ada di Makassar, sulit dijelaskan. Ada yang mengatakan tiga puluh tahun lalu, bahkan ada yang bilang lima puluh tahun lalu.

Yang jelas seorang teman dari Jakarta mencari langganan Buroncongnya di sudut Jalan Veteran ( perempatan Jalan Veteran/Bandang - Jalan Bulusaraung/ Masjid Raya ). Katanya langganan masa kecilnya.

Teman itu usianya sepantaran dengan saya. Kalau dia lebih tua , paling setahun. Berarti 68 tahun lalu. Boleh jadi Buroncong sudah ada sejak tahun 1925 atau 100 tahun lalu.

Buroncong ada juga yang menyebut garoncong adalah salah satu kue tradisional khas Makassar yang wajib dicoba. Dengan rasa manis dan sensasi renyah, buroncong menjadi pilihan yang tepat untuk sarapan atau camilan santai di pagi hari sembari jogging.

Baca juga :  Rest Area Mangadu, Oase di Jalur Makassar-Jeneponto

Jika Anda berkunjung ke Makassar, jangan lupa mencoba buroncong panas ( buroncong Bambang ) yang lezat dan khas ini. ( Ardhy M Basir )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Peringatan HUT RI KE 80 di Rammang-Rammang: Menikmati Keindahan Alam dan Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

PEDOMANRAKYAT, MAROS.- Rammang-Rammang adalah sebuah kawasan hutan mangrove yang terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kawasan ini dikenal...

Dari Dermaga 1, ke Rammang – Rammang: Menikmati Keindahan Alam Hutan Mangrove

PEDOMANRAKYAT, MAROS - Katanya, perjalanan dari Dermaga 1 dengan perahu menuju Rammang - Rammang adalah sebuah pengalaman yang...

Aliyah Mustika Ilham Hadiri Selangor Tourism Industry Awards 2025, Perkuat Kerja Sama Pariwisata

PEDOMAN RAKYAT, SELANGOR - Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, baru-baru ini menghadiri ajang bergengsi Selangor Tourism...

Gerak Jalan Santai di Pulau Samalona, Menikmati Keindahan Alam dan Kesehatan

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wisata Makassar tak hanya sebatas Pantai Losari. Masih banyak tempat lainnya yang menyimpan segudang potensi...