Hari Buku Nasional: Merawat Kata, Menyemai Makna

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Berkat keyakinannya pada cerita dan kekuatan kata-kata, ia tidak pernah menyerah. Kini, kisah Harry Potter telah menjadi salah satu waralaba buku dan film paling sukses sepanjang sejarah, dan Rowling dikenal sebagai salah satu penulis paling berpengaruh di dunia.

Cerita itu sebagai bukti bahwa menulis telah menjadi ruang kontemplasi dan aktualisasi. Lewat tulisan, kita belajar mendengarkan suara hati, menangkap keresahan, dan menyusunnya menjadi narasi yang bisa dibaca orang lain.

Setiap buku yang terbit adalah saksi perjalanan batin dan pemikiran. Bukan sekadar tumpukan huruf dan halaman, tapi jejak yang semoga bisa memberi makna bagi orang lain.

Di tengah arus informasi digital dan dominasi media sosial, buku menawarkan sesuatu yang mulai langka. Bukan hanya untuk dikonsumsi cepat lalu dilupakan, melainkan untuk direnungkan, dibaca ulang, dan bahkan dijadikan referensi.

Buku juga menciptakan hubungan yang lebih intim antara penulis dan pembaca. Tidak jarang, seseorang merasa menemukan dirinya dalam tulisan orang lain, itulah kekuatan sejati dari sebuah buku.

Maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa menulis buku bukan hanya soal ekspresi pribadi, tetapi juga bentuk tanggung jawab intelektual dan sosial.

Buku dapat menyuarakan nilai, pengalaman, bahkan perlawanan yang mungkin tidak mendapat ruang di media lain. Ia menyimpan memori zaman, menjadi arsip pemikiran, dan bisa menjadi obor pengetahuan lintas generasi.

Hari Buku Nasional seharusnya menjadi ruang refleksi kolektif bahwa menulis bukanlah hak istimewa segelintir orang. Setiap orang memiliki cerita, pengalaman, dan pemikiran yang layak dibagikan. Tidak perlu menunggu sempurna untuk mulai menulis.

Saya pun memulai dari nol, dari rasa ragu, dari tulisan-tulisan yang mungkin terlihat biasa saja. Namun, dengan keberanian, kata-kata itu bertumbuh menjadi kalimat, paragraf, lalu membiak jadi karya buku.

Baca juga :  Lima Siswi SMAN 12 Pangkep Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Nasional

Mari rayakan Hari Buku Nasional bukan hanya dengan wacana, tetapi dengan aksi nyata. Siapa tahu, lima tahun dari sekarang, Anda pun akan merayakan buku ke-30 Anda sendiri. Sebab ketika kata-kata dirawat dengan ketulusan, maka makna pun akan lahir dan abadi lebih lama dari usia penulisnya. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Siswa SMAN 24 dan 25 Makassar Jalani MPLS Bersama di Tengah Masa Transisi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Puluhan siswa baru dari SMAN 24 dan SMAN 25 Makassar memulai tahun ajaran baru mereka...

SatLantas Polres Soppeng Gelar Police Goes To School

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG - Dalam rangka Operasi Patuh Pallawa Tahun 2025 , Satuan Lalulintas Polres Soppeng menggelar Police Goes To...

Pemkab Soppeng Bagikan Gratis 5.043 Paket Seragam Sekolah  

PEDOMANRAYAT,SOPPENG - Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, Pemerintah Kabupaten Soppeng langsung membagikan pakaian seragam sekolah gratis sebanyak 5.043...

Tiga Siswi SMPN 1 Watansoppeng Finalis OSN Sulsel Tahun 2025

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Setelah siswa (wi) SMP Negeri 1 Watansoppeng berhasil merajai hampir semua nomor pada Festival Lomba...