“Kami jadi tahu ternyata transaksi digital pun harus hati-hati. Jangan mudah tergiur hadiah atau link mencurigakan,” kata Farhan, siswa kelas XI.
Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar, sejalan dengan program Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang digagas pemerintah.
“Literasi keuangan bukan sekadar tahu cara menabung, tapi juga membekali generasi muda dengan kecakapan mengambil keputusan finansial yang sehat,” ujar perwakilan OJK Sulsel, dalam sesi tanya jawab.
Bank Sulselbar juga memperkenalkan produk simpanan pelajar dan layanan perbankan digital yang aman bagi usia sekolah. Edukasi ini, kata mereka, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan komitmen mendukung inklusi keuangan nasional.
Tambah Sukayono, fengan kegiatan seperti ini, SMA Negeri 2 Enrekang berharap bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Enrekang dalam mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam lingkungan pendidikan.
“Bukan hanya siswa, para guru pun ikut belajar. Ini investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga bijak secara finansial,” Kepala UPT SMA Negeri 2 Enrekang, Sukayono, S.Pd., M.Pd, menandaskan. (Hdr)