PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.-Kabupaten Sidrap, memiliki potensi besar dalam pengumpulan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS). Jika termanej dengan baik, menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Nene Mallomo itu.
Ditilik dari potensi alam, kabupaten yang kini dipimpin Syaharuddin Alrif dan Nurkanaah itu kaya akan hasil pertanian dan peternakan. Hanya saja, potensi ini belum banyak dimanfaatkan karena berbagai kendala dalam pengelolaan dan penyadaran.
Meskipun semangat berbagi sudah ada di masyarakat, melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS Kabupatyen sidrap, namun belum terlaksana secara maksimal, di antaranya belum adanya sistem pengumpulan, penyaluran yang efisien, dan pemahaman yang luas tentang prinsip-prinsip ber-ZIS.
Di sisi lain, zakat, bentuk amal wajib bagi umat Islam yang memenuhi syarat, dan Infaq dan Sedekah, sumbangan amal sukarela, merupakan sumber daya keuangan yang signifikan di Kabupaten Sidrap. Dengan mayoritas penduduk Muslim yang terlibat dalam pertanian, perdagangan, dan kegiatan ekonomi lainnya, potensi pengumpulan ZIS cukup besar.
Karena itulah, maka dalam upaya mengoptimalkan penghimpunan dan pendayagunaan ZIS untuk kepentingan masyarakat Sidrap, maka Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melakukan konsultasi ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar, Selasa, 27 Mei 2025.
Kunjungan dipimpin AKBP (Purn) H.Sudarno itu bertujuan mendapatkan wawasan mengenai praktik terbaik dalam penyaluran dana BAZNAS ke masyarakat. Selain H.Sudarno, turut hadir H.Rusdi Gani (Sekretaris Komisi I), Hj.Kartini Bekka,SKM.M.Kes, Naharuddin Sedeke,ST, Muh.Syukur Rabaiseng,ST, dan A.Tenri Sangka,SE. Termasuk Kasubag Program dan Keuangan DPRD Sidrap—Andi Era Ekawati,SE.M.Adm.KP.
Di sela sela penerimaan para wakil rakyat di Kabupaten Sidenreng Rappang itu, Plh Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Syaharuddin Mayang didampingi Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan-Ahmad Taslim mengemukakan, BAZNAS Kota Makassar tidak saja menjadi rujukan lembaga pemerintah nonstruktural—BAZNAS di berbagai kabupatan/kota, dan provinsi semata, melainkan sederet lembaga lain, yang tentunya bersentuhan dnegan lembaga amil terpercaya itu.
Kepada tamunya, baik Syaharuddin Mayang, maupun Ahmad Taslim sama sama menjelaskan sederet topik penting yang bertalian dengan kemajuan BAZNAS Kota Makassar. Di antaranya, menyangkut pengoptimalkan metode pengumpulan, dengan cara menggali strategi yang inovatif dan efektif untuk mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah, atau ZIS dari berbagai elemen masyarakat muslim, termasuk para ASN muslim Pemkot Makassar, jajaran Polres Pelabuhan Makassar, UPZ Masjid, pengusaha, dan masyarakat muslim lainnya.
Keduanya juga menguraikan pengembangkan program distribusi strategis. Yaitu, mempelajari program-program berdampak yang dilaksanakan BAZNAS Makassar dalam penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dan, membangun kepercayaan dan transparansi public, dengan cara mengamati praktik terbaik dalam menjaga akuntabilitas dalam pengelolaan ZIS guna menumbuhkan kepercayaan ummat.
Setidaknya, jelas Ahmad Taslim, BAZNAS Makassar didukung penuh Pemerintah Kota Makassar, sehingga ASN muslim termasuk para guru baik di SD, dan SMP muslim diambil 2,5 persen dari pendapatannya.