Gerakan Literasi , Guru Menjadi Teladan dan Inspirasi Anak

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMAN RAKYAT – MAKASSAR. Festival Literasi 2025 bertajuk “Anging Mammiri Berembus, Literasi Bertumbuh” ini dibuka oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, Senin ,26/05/2025. Hadir dalam acara pembukaan Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, dan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Gowa yang hari itu dikukuhkan.

“Festival Literasi ini bukan sekadar seremoni tahunan tapi perayaan dari gerakan literasi yang dibangun secara kolektif,” pungkas Husniah Talenrang dalam sambutannya kemarin.

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gowa, Mustamin Raga, menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan dan inspirasi bagi siswa dalam gerakan literasi, hal ini dikatakan di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Gowa, Jln Masjid Raya, Sungguminasa, Selasa, 27/05/ 2025.

Mustamin Raga juga menyoroti bahaya dehumanisasi pendidikan dan pentingnya memperkuat karakter dan nilai-nilai melalui bacaan. Festival Literasi 2025 digelar untuk meningkatkan kegemaran membaca dan melibatkan komunitas literasi.

Guru perlu mengoptimalkan perannya guna meningkatkan minat baca anak. Dalam gerakan literasi, guru tetap menjadi pusat teladan dan inspirasi bagi siswanya.

Diskusi literasi yang menghadirkan pula Muhammad Galang Pratama (Ketua Forum TBM Sulawesi Selatan), Muhammad Ilmi (Gowa Book Party) dan Muhammad Ridha (penulis dan akademisi UIN Alauddin) ini merupakan rangkaian acara Festival Literasi 2025, yang berlangsung selama 3 hari (Senin-Rabu).

Mustamin Raga, yang juga merupakan pengajar pada Institut Teknologi dan Bisnis NOBEL, mengkhawatirkan adanya gejala dehumanisasi pendidikan.

Dehumanisasi, menurutnya, berarti mereduksi manusia menjadi sekadar objek, angka, atau fungsi. Dalam konteks pendidikan, katanya, dehumanisasi terjadi ketika guru dan siswa berinteraksi bukan sebagai manusia. Melainkan sebatas pengguna dan sistem.

*Mesin Penjawab*

Ditambahkan, Artificial Intelegence (AI), yang merupakan kecerdasan buatan ( mesin penjawab ) , dengan segala kemampuannya secara perlahan menggeser peran guru hanya sebagai operator sistem pengajaran.

Baca juga :  Kadis BMCKTR Bone Ajukan Proposal Bantuan Jalan Poros Taccipi - Koppe

“Seolah-olah pendidikan hanya mentransformasikan informasi dan data. Padahal pendidikan itu ada karakter dan nilai-nilai yang perlu dikuatkan. Dan itu bisa melalui bacaan-bacaan,” imbuh Mustamin Raga.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kodam XIII/Merdeka Rayakan Maulid Nabi, Tanamkan Nilai Religius dalam Jiwa Prajurit

PEDOMANRAKYAT, MANADO – Kodam XIII/Merdeka menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi’ul Awal 1447 H/2025 M di...

PT Meida Wisata Gelar Bimbingan Manasik Umrah Perdana, Kemenag Wajo Pastikan Legalitas Resmi

MAKASSAR, WAJO - Sulsel, Sebagai bentuk pendampingan awal sebelum berangkat ke Tanah Suci, PT Meida Wisata Sengkang mengadakan...

Dandim 1408/Mks Kukuhkan Banteng Komando: Perkuat Persatuan dan Kebersamaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Kodim 1408/Makassar melaksanakan kegiatan pengukuhan Ketua Umum Banteng Komando pada Selasa, 9 September 2025, bertempat...

Kekuatan Perempuan Dalam Arus Dakwah

PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA - Dakwah dalam tradisi Islam bukan hanya sebatas penyampaian pesan keagamaan. Melainkan bagian dari proses panjang...