PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Dunia hukum Sulawesi Selatan berduka. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Advokat Indonesia (DPD KAI) Sulsel, Dr. Syamsuddin Nur, berpulang ke rahmatullah.
Kepergian tokoh advokat yang dikenal vokal dan bersahaja ini menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga besar organisasi advokat, tetapi juga bagi komunitas pegiat hukum dan masyarakat yang mengenal sepak terjangnya.
"Ini kehilangan besar," kata Farid Mamma, Direktur Pusat Kajian Advokasi Antikorupsi (PUKAT) Sulsel, kepada pedomanrakyat.co.id, Kamis, 29 Mei 2025.
Menurut Farid, Syamsuddin bukan hanya pemimpin organisasi, melainkan simbol keteguhan dalam memperjuangkan nilai-nilai hukum dan keadilan di Sulawesi Selatan.
Syamsuddin dikenal sebagai pribadi yang bersahaja namun tajam dalam berpikir, serta konsisten menjaga integritas di tengah arus deras kompromi hukum.
Di bawah kepemimpinannya, DPD KAI Sulsel menunjukkan geliat baru, yaitu lebih aktif, terbuka, dan berani bersikap atas berbagai persoalan hukum yang muncul di daerah.
Terpilih secara aklamasi dalam musyawarah daerah, Syamsuddin dinilai sebagai sosok pemersatu yang mampu menjembatani beragam kepentingan di kalangan advokat.
“Itu bukti betapa besar kepercayaan rekan-rekan terhadap beliau. Sosoknya menjadi poros penting dalam gerakan advokat progresif di Sulsel,” ujar Farid.
Tak hanya aktif di ranah organisasi, almarhum juga kerap turun langsung dalam kegiatan sosial dan advokasi publik.
Ia vokal menyuarakan pentingnya reformasi sistem peradilan, transparansi lembaga hukum, hingga pemberantasan korupsi yang kerap mandek di meja kekuasaan.
“Semangatnya untuk hukum yang bersih dan berkeadilan sangat terasa. Kami kehilangan mitra seperjuangan,” kata Farid.
Farid menilai kepergian Syamsuddin menjadi pengingat, perjuangan menegakkan hukum yang adil dan bebas dari intervensi harus terus dilanjutkan. Terlebih bagi para advokat muda yang kini menjadi tulang punggung regenerasi dalam dunia advokasi.
Secara kelembagaan, PUKAT Sulsel menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga besar almarhum, rekan-rekan di DPD KAI Sulsel, dan seluruh insan hukum yang selama ini bersama-sama dalam perjuangan.
“Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi beliau dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan,” kata Farid.
Semangat Dr. Syamsuddin Nur, tutur Farid, akan tetap menjadi suluh di tengah gelapnya lorong hukum yang kerap tak berpihak.
“Kami berjanji akan melanjutkan perjuangan beliau, demi cita-cita hukum yang bersih, adil, dan berpihak pada rakyat,” Direktur Pukat Sulsel, Farid Mamma, menandaskan. (Hdr)