“Rata-rata skor peserta tahfiz itu di atas seribu,” ujarnya.
Di SMAN 1, kata dia, tercatat tujuh orang pendaftar dari jalur tahfiz yang telah memverifikasi dan memilih sekolah ini.
“Mereka langsung masuk ke daftar pemeringkatan dan berpotensi menggeser peserta lain dengan skor lebih rendah,” tukas Sulihin.
“Ini murni sistem, bukan intervensi,” tegasnya.
Sulihin memastikan, dari total kuota 396 kursi, seluruh jalur termasuk tahfiz sudah masuk dalam hitungan. Tidak ada tambahan atau kuota tersendiri. “Jumlah itu sudah termasuk semuanya,” katanya.
Di tengah padatnya animo masyarakat, panitia SMAN 1 Makassar tetap mengklaim proses berlangsung tertib dan lancar. Selama sepekan pelaksanaan, mulai pendaftaran hingga verifikasi terakhir, tidak ditemukan kendala berarti.
“Kami melaksanakan SPMB ini berdasarkan petunjuk teknis dan sistem yang dibangun Dinas Pendidikan. Pelayanan tetap maksimal meski jumlahnya banyak,” ujar Sulihin.
Sistem antrean dibuat otomatis dalam mengatur nomor urut, hari, dan jam kedatangan. Semua berbasis sistem. Dari total 978 pendaftar yang tercatat, sebanyak 69 orang tidak melakukan verifikasi hingga sistem ditutup pada pukul 16.00 WITA. Maka, mereka otomatis gugur dari proses seleksi, Kepala UPT SMAN 1 Makassar, Drs. H. Sulihin Mustafa, M.Pd., menandaskan. (Hdr)