PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana penuh kekhusyukan dan kebersamaan menyelimuti Lapangan M. Yusuf, Makodam XIV/Hasanuddin, pagi ini. Ribuan jamaah memadati lokasi untuk menunaikan Sholat Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi, bersama Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno, para prajurit, PNS, anggota Persit Kartika Chandra Kirana, dan masyarakat Kota Makassar.
Sholat Id dipimpin oleh Serda Sulaiman Sakhrir sebagai imam, dengan Dr. KH. Zainuddin Hamka, MA. menyampaikan khutbah yang menggugah hati, mengingatkan umat tentang makna sejati pengorbanan dan keikhlasan dalam meraih ridho Ilahi.
Dalam momen yang penuh makna ini, Pangdam menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha kepada seluruh umat Muslim, seraya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan hari raya kurban ini sebagai momentum memperkuat keimanan, ketakwaan, serta mempererat solidaritas sosial.
“Idul Adha bukan hanya soal tradisi tahunan, tapi tentang bagaimana kita memaknai keikhlasan, pengorbanan, dan semangat berbagi,” ujar Pangdam. “Momentum ini mengingatkan kita pentingnya menjaga persatuan dan memperkuat kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.”
Tahun ini, peringatan Idul Adha mengusung tema "Ikhlas Berkurban, Berbagi Kebahagiaan, dan Memupuk Kepedulian untuk Merajut Kebersamaan", sebuah pesan yang menurut Pangdam sangat relevan di tengah dinamika kehidupan sosial saat ini.
Usai pelaksanaan Sholat Id, Pangdam secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada panitia kurban Kodam XIV/Hasanuddin. Daging kurban nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk nyata kepedulian TNI terhadap rakyat.
“Ini bukan sekadar ibadah, tapi juga bentuk kasih sayang dan empati sosial. Kurban mempererat hubungan TNI dengan masyarakat, sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia,” tegas Mayjen TNI Windiyatno.
Di akhir kegiatan, Pangdam juga menyampaikan apresiasi kepada para tokoh masyarakat dan ulama atas kontribusi mereka dalam menjaga kondusivitas wilayah, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hari raya kurban di Makassar kali ini tak hanya menyentuh aspek spiritual, tapi juga menjadi potret nyata sinergi dan harmoni antara TNI dan masyarakat. Semangat berbagi dan gotong royong terpancar kuat, menjadi pengingat bahwa di balik setiap tetes darah kurban, ada harapan dan kepedulian yang menguatkan jalinan kebangsaan. (*Rz)