PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Jama'ah Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, perwakilan Cabang Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan kembali menyumbangkan satu ekor Sapi Qurban pada hari raya Idul Adha 1446 H ini.
Koordinator Alkah Perwakilan cabang Pinrang, Sinjai Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan, Jumadil mengungkapkan, untuk hari raya Qurban tahun ini, pihaknya kembali menyalurkan satu ekor sapi Qurban untuk disembelih bersama dengan puluhan ekor sapi qurban lainnya yang dipusatkan di Lapangan Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis yang terletak di Jalan Medan-Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara.
"Iya, kami dari bagian jamaah pesantren Perwakilan Cabang Pinrang juga menyumbangkan satu ekor sapi qurban untuk disembelih di pesantren," kata Jumadil, Sabtu (7/6).
Untuk tahun ini, Pesantren yang terkenal dengan Tarekat Naqsyabandiyah ini kembali melaksanakan penyembelihan hewan Qurban dalam Idul Adha 1446 H, Jum'at (6/6). Hewan Qurban yang disembelih sebanyak 144 ekor, masing-masing 141 ekor sapi dan 3 ekor Kambing.
Hewan Qurban ini merupakan sumbangan dari para Jamaah Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, serta mayarakat sekitar yang berkurban.
Setiap tahunnya, pesantren ini melaksanakan penyembelihan hewan Qurban terbanyak dalam satu tempat. Sebelumnya, pesantren ini juga melaksanakan Tasawuf Suluk Haji selama 6 hari yang selalu diikuti lebih dari seribu jamaah dari berbagai daerah dan provinsi.
"Daging hewan Qurban ini nantinya akan dibagikan, selain kepada jamaah peserta Tasawuf Suluk, masyarakat sekitar pesantren, juga kepada kaum dhuafa. Hewan qurban yang disembelih tahun ini jumlahnya meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 131 ekor," kata Jumadil.
Seperti diketahui, Pimpinan yang sekaligus Guru Besar Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Saidi Syekh H Ghazali An Naqsyabandy mengungkapkan, antusiasme jamaah dan masyarakat untuk berkurban dan berbagi masih cukup tinggi. Ini patut dicontoh. Diharapkan, ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
"Tasawuf suluk haji dan berkurban yang dilaksanakan ini, pada intinya adalah untuk mengajarkan dan membimbing masyarakat, jamaah, para santri untuk dapat mengikis sifat-sifat pelit dan ketidakpedulian terhadap sesama, sehingga yang ada nanti adalah sifat kedermawanan dan kepedulian kepada sesama,* ungkap Guru Mursyid Saidi. (busrah)