Kemudian Nurhayati Bromo menyampaikan keluhannya soal tunggakan BPJS dan bertanya kemungkinan beralih ke BPJS gratis.
Panji bertanya tentang keponakannya yang lahir di Malaysia tapi tak bisa sekolah di Indonesia karena kendala administrasi. Dan, Siti Rahmah menanyakan bantuan dana untuk UMKM yang kesulitan di masa sekarang.
Solusi Nyata : Dari BPJS Gratis hingga Akta Kelahiran
Menanggapi berbagai pertanyaan, Edi Saputra memaparkan sejumlah solusi, di antaranya, BPJS Gratis bisa dialihkan untuk semua KK warga Medan, cukup membawa KK, KTP, dan materai Rp 10.000.
Untuk pendatang, aktif setelah tiga bulan tinggal. Anak lahir langsung diurus akta lahirnya, dan jika sudah tercantum dalam KK, bisa otomatis dapat BPJS.
Surat rawat inap bisa dilaporkan ke posko Rumah Aspirasi untuk bantuan lanjutan.
Bila sudah terdaftar BPJS gratis, tunggakan sebelumnya tidak perlu dibayar. “Abaikan saja”, tegas Edi.
Komitmen untuk Rakyat Kecil
“Saya ini anak susah. Dulu jajan pun dikumpul seminggu cuma buat makan misop. Karena itu saya paham, dan saya ingin anak-anak kita bisa berhasil,” ucap Edi menyentuh hati warga.
Meski hanya dipilih oleh 8.888 suara, Edi Saputra tetap berkomitmen melayani lebih dari 50.000 KK yang jadi tanggung jawabnya.
Ia juga mengingatkan agar warga tidak memilih pemimpin karena uang. “Kalau mau Medan ini bagus, jangan pilih Wakil Rakyat karena uang,” tegasnya. (SaRs)