PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Sebanyak 2569 orang umat Buddha mengikuti Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak Nasional 2025. Kegiatan yang digagas oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI) ini merupakan bagian dari Vesakha Sananda 2569 BE / Tahun 2025. Untuk menggemakan Waisak dan agar Waisak menjadi lebih bermakna dan berkesan.
Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak Nasional ini berpusat di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag RI, Jakarta pada Minggu (15 Juni 2025) sejak pagi hingga sore hari. Digelar secara hybrid (luring dan daring) serentak di seluruh Indonesia. Serta diikuti umat Buddha berbagai provinsi yang tersebar pada 115 titik lokasi 34 provinsi.
Kegiatan ini memperoleh Rekor Indonesia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Sebagai Pembacaan Kitab Suci Dhammapada secara serentak dengan lokasi dan peserta terbanyak di Indonesia.
Dhammapada merupakan salah satu bagian dari Kitab Suci Tripitaka. Berisi 423 syair khotbah-khotbah pendek Buddha Gotama berdasarkan suatu peristiwa dalam keseharian yang terjadi.
Dhammapada menjadi salah satu bagian Tripitaka yang sangat populer. Berisi bait kalimat sederhana, namun memiliki makna mendalam dan relevan dengan kehidupan saat ini. Menjadi pedoman hidup untuk menjalani kehidupan dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.
Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Drs. Supriyadi, M.Pd. dalam sambutan pada acara pembukaan mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran Buddha dan penguatan nilai Dharma dalam kehidupan sehari-hari. "Bukan hanya pembacaan kitab, tetapi sebuah ruang spiritual bersama. Tempat kita menanamkan kebijaksanaan, welas asih, dan kedamaian," kata Dirjen.
Sementara itu, Sekretaris Ditjen Bimas Buddha, Dr. Triroso, S.Ag, S.Pd, MM dalam sambutannya pada acara penutupan berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari rekor nasional. Tetapi juga momentum menumbuhkan semangat pengamalan Dharma dalam kehidupan sehari-hari umat Buddha.
"Untuk Indonesia, kita menunjukkan bahwa ajaran Buddha tetap hidup dan berdampak, menjadi cahaya kebajikan bagi masyarakat luas," pesan Sesditjen.
Untuk wilayah Sulsel, kegiatan dikoordinir langsung oleh Pembimas Buddha Sulsel, Sumarjo, S.Ag, MM. Berlangsung di dua tempat, yaitu Vihara Sasanadipa (Sulsel-01) dan Wihara Arama Maha Buddha (Sulsel-02).
Tercatat 80 orang peserta di Sulsel hadir mengikuti Pembacaan Kitab Suci Dhammapada Serentak Nasional ini. Terdiri dari penyuluh agama Buddha, guru, pengurus organisasi keagamaan Buddha, majelis umat Buddha, mahasiswa, pelajar dan umat Buddha beragam usia. Dengan mengenakan pakaian putih dan bawahan gelap sebagai simbol kesucian, mereka mengikuti kegiatan dengan penuh konsentrasi dan khidmat membacakan syair-syair Dhammapada.
Pembimas Buddha Sulsel mengapresiasi umat Buddha se-Sulsel, khususnya di Kota Makassar. Yang penuh semangat dan sukacita, turut ambil bagian dalam kegiatan Baca Dhammapada Serentak Nasional 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum istimewa untuk memperat kebersamaan, menumbuhkan semangat kebajikan, serta menguatkan tekad dalam menapaki jalan Dhamma. Suara lantunan syair-syair suci Dhammapada menggema dari vihara, menandakan semangat ke-Buddha-an yang hidup dan membumi.
"Atas nama Bimas Buddha Sulsel Kanwil Kemenag Sulsel, kami mengapresiasi seluruh vihara, majelis, dan umat yang telah berpartisipasi aktif. Semoga semangat ini terus menyala, menjadi ladang kebajikan, dan membawa manfaat bagi semua," kata Pembimas Buddha. (mi_dhata)