PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Pada Jumat, 27 Juni 2025, yang bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah, Masjid Ashabul Jannah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Jumat Berkah yang semakin tertata dan semarak. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak jamaah dari berbagai kalangan, termasuk pegawai, mahasiswa, dan warga sekitar.
Kegiatan Jumat Berkah ini sudah dilaksanakan sebanyak 10 kali, dimulai pada 25 April 2025.
Jamaah dapat menikmati makanan dan minuman yang disuguhkan secara gratis.
Kegiatan ini menjadi ruang bagi jamaah untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kekeluargaan.
Empat tenda yang biasa berada tepat di sisi kiri masjid, kini diletakkan di jalan. Di tenda-tenda itulah diletakkan aneka makanan dan minuman yang disuguhkan secara gratis buat jamaah.
Memang ada makanan yang dipesan, tapi penganan dan kue-kue tradisional disumbang oleh mereka yang tak mau disebut namanya.
Istilahnya, sumbangan berasal dari hamba Allah, berupa uang, air mineral, maupun makanan. Kini donasi mulai datang juga dari warga kompleks perumahan yang berada di sekitar masjid.
"Mas Indro, yang jadi mitra kegiatan ini, bukan cuma mau berjualan tapi juga berniat bersedekah. Dia serius siapkan peralatannya hingga 200 mangkuk bakso," kata Hasan Sijaya.
Jumat ini bertepatan dengan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 Hijriah. Artinya, ini sholat Jumat pertama dan Jumat Berkah pertama di Tahun Baru Islam 2025. Tanggal ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional.
Masjid Ashabul Jannah dibangun pada tahun 2018 dengan dana awal sebesar Rp10 juta.
Pembangunan masjid ini tidak menggunakan gambar arsitek, tetapi dibangun dengan niat, optimisme, dan tekad yang kuat.
Masjid ini telah digunakan untuk beribadah sejak 5 Desember 2019 dan telah dikunjungi oleh beberapa pejabat, termasuk Andi Sudirman Sulaiman, kala itu Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
Selain Hasan Sijaya dan Andi Irawan Bintanh, hadir siang itu, antara lain Muh Rusli, Syamsuddin, Asri, Nasruddin, Marhabang, Dinar, dan Syamsir Alam.
Mereka berbagi cerita awal mula pembangunan Masjid Ashabul Jannah. Tadinya, berupa lahan kosong. Namun dilandasi niat, optimisme, dan tekad yang kuat, akhirnya bisa terwujud.
Peletakkan batu pertamanya, dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, Liestiaty F Nurdin, pada 18 November 2018.
Kegiatan Jumat Berkah ini menunjukkan bahwa kebaikan dan kepedulian dapat dilakukan tanpa harus menunggu seminar atau acara formal. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kebersamaan dan kekeluargaan dapat dibangun melalui kegiatan sosial seperti Jumat Berkah.
Jumat Berkah ini juga, menurutnya, jadi ruang bagi mereka mempererat tali silaturahmi, hangat akrab dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
Jamaah Masjid Ashabul Jannah ini sangat beragam. Terlihat sejumlah pegawai Balai Bahasa, yang memang kantornya tak jauh dari situ. Juga pegawai dan karyawan swasta serta mahasiswa, yang terlihat dari pakaian dan tulisan pada bajunya.
Selain orang dewasa, banyak pula jamaah masjid dari kalangan anak-anak yang datang bersama temannya ke masjid. Dua bersaudara, Syahrul dan Fatur, yang tinggal di Lorong 3A Jalan Sultan Alauddin, mengaku rutin sholat di Masjid Ashabul Jannah.
Demikian pula Airasaya fatur sayfar, siswa Madrasah Ibtidaiyaj DDI Darul Ihsan, sudah beberapa Jumat sholat di Masjid Ashabul Jannah. ( ab )