PEDOMAN RAKYAT – MAKASSAR. Hasil tak mengkhianati usaha. Itu ungkapan yang biasa disampaikan untuk menggambarkan bahwa prestasi yang diraih seseorang diperoleh melalui proses yang tidak instan.
Ungkapan itu layak disematkan kepada Kirana Sahira Yuswan yang baru saja terpilih sebagai Putri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2025.
Murid yang baru akan naik ke kelas 6 SD Negeri Kompleks Sambung Jawa ini jadi 1st Winner dalam Grand Final Putri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2025, yang digelar di Liquid Hotel Claro, Makassar, Minggu, 29 Juni 2025.
Perhelatan Grand Final Putri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2025 ini diadakan bersamaan dengan Grand Final Putri Remaja Indonesia Sulawesi Selatan 2025, mulai tanggal 27 sampai dengan 29 Juni 2025 di hotel yang berada di Jalan AP Pettarani tersebut.
“Terharu dan sangat bahagia. Itu yang Kirana rasakan. Karena bisa menjadi yang terbaik di antara orang-orang pilihan dari kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan,” ungkap Hus Irmawati Usba, ibunda Kirana.
Peserta Grand Final Putri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2025 ini berasal dari Kabupaten Bone, Palopo, Toraja, Toraja Utara, Luwu Utara, dan Gowa. Mereka tentu saja telah melakukan persiapaan matang dan punya tekad untuk jadi pemenang.
Namun Kirana yang hari itu tampil charming dan smart dengan balutan busana warna ungu rancangan desainer Mario Charli mampu mencuri perhatian juri. Dia berjalan anggun sembari melempar senyum manisnya.
Pada Top 6, saat sesi speech, gadis cilik kelahiran Makassar, 22 Januari 2014 itu menyampaikan pidatonya dalam 3 bahasa, yakni bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Bugis.
Setelah menyapa Dewan Juri dan audiens menggunakan bahasa Inggris, dengan menyebut ladies and gentlemen, Kirana kemudian menyampaikan pidatonya.
Dia juga mengutip salah satu peribahasa Sulawesi Selatan, dalam bahasa Bugis yang cukup fasih. Katanya, “Taroi ada’ pangaderreng lao ri aleta, malebbi’ watakalle, malebbi’ kedo ale, malebbi ada’-ada’”.
Artinya, simpan di dalam diri kamu sifat baik, baik sopan dalam diri, baik dalam perbuatan dan tingkah laku, serta baik dalam tutur kata atau lisan. Sehingga rasa cinta itu akan tumbuh seperti lautan yang tidak bisa dilihat ujungnya.
Di akhir pidatonya, dengan mantap Kirana berkata, “Aku bangga menjadi anak Indonesia.” Seketika dia mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Sebelum Grand Final, ada beberapa tahapan yang mesti dilalui Kirana dan semua peserta.